24 - Mau Lanjut?

30K 1.2K 36
                                    

Anna beserta kedua orangtua Nicho mendatangi kantor polisi untuk menjemput Chava dan Nicho. Itu karena polisi terus mendesak keduanya. Mereka curiga Chava dan Nicho adalah pasangan gelap yang akan menghabiskan malam di hotel. Parahnya, ada polisi wanita yang memberi pertanyaan seakan-akan Chava adalah perempuan bayaran.

Chava menjawab polos setiap pertanyaan yang diajukan padanya. Bahkan gadis itu tidak marah saat pertanyaan tentang perempun bayaran. Justru malah Nicho yang menyangkal hal tersebut. Terpaksa ia menghubungi Anna dan kedua orang tuanya untuk datang agar mereka percaya.

Awalnya Layla, Chandra, dan Anna terkejut dengan penjelasan Nicho-- bahwa ia baru saja melamar Chava. Nicho meminta maaf karena menyembunyikan hubungan mereka. Penjelasan Nicho cukup meyakinkan. Sepertinya ia mulai pandai bersandiwara.

Nicho dan kedua oranguanya mengantrarkan Chava dan Anna kembali ke hotel tebih dulu. Nicho juga harus mengambil mobilnya yang masih berada di parkiran hotel.

Dalam perjalanan menuju hotel, Layla dan Chandra terus menjaili putra dan calon menantu mereka. Kini posisinya Nicho duduk di depan bersama Chandra, Chava bersama Layla duduk di kursi tengah, dan Anna duduk di kursi belakang.

"Mama senang kalian mau melangkah ke jenjang yang lebih serius, Nicho," ucap Layla.

"Papa juga. Papa senang akhirnya kamu laku Nich, jadi papa nggak khawatir lagi kalau kamu belok," tambah Chandra.

"Dari dulu juga aku sudah bilang kalau aku nolrmal Pa," sungut Nicho yang sedang fokus menyetir.

"Salah kamu sendiri, siapa suruh nggak pernah dekat sama perempuan. Papa kan jadi khawatir."

"Berarti Chava cewek pertamanya Om Nicho dong, Om?" tanya Chava.

"Bisa dibilang begitu."

Tiba-tiba saja Anna terbatuk--membuat seluruh perhatian tertuju padanya.

Chava menoleh ke belakang. "Kak Anna sakit?" tanya Chava khawatir.

"A-aku gapapa kok Cha. Hanya flu biasa."

"Benar itu, An?" tanya Layla.

"Iya Bu, saya tidak apa-apa."

"Ya sudah, nanti jangan lupa minum obat ya."

"Iya Kak, nanti Chava temenin Kak Anna bobo deh," tambah Chava.

"Iya, makasih ya." Anna mengulas senyum pada mereka.

"Sama-sama."

...

Chandra dan Layla telah pulang lebih dulu. Anna pun telah kembali ke kamarnya. Sementara Nicho dan Chava, mereka masih berduaan di dalam mobil Nicho yang terparkir di area parkir hotel.

Nicholah yang menahan Chava karena ada yang ingin ia sampaikan. Nicho mengatakan bahwa ia akan memperkenalkan Chava kepada keluarga besarnya. Jelas Chava sangat bahagia. Ia langsung menyetujuinya dengan senang hati. Ekspektasinya langsung melalang buana--membayangkan dirinya diakui di hadapan keluarga besar Nicho. Rasanya tidak sia-sia Chava menyusul Nicho hingga ke Yogyakarta.

"Tapi--eyangnya Om Nicho kan nggak suka sama Chava?" tanya Chava.

"Eyang hanya belum mengenal kamu."

"Kalau udah kenal nanti suka?"

"Ya ... tergantung."

"Yah Om, Chava takut. Eyangnya Om Nicho serem."

Nicho meraih tangan Chava dan menggenggamnya. "Kita yakini eyang kalau hubungan kita serius. Memangnya kamu mau melihat saya dijodohkan dengan perempuan yang tidak saya kenal?"

Chava menggeleng kuat. "Nggak! Om Nicho gaboleh sama cewek lain," tegasnya.

"Kalau begitu jangan takut."

"Iya-iya Chava nggak takut kok."

Nicho tersenyum lebar. Tangannya terulur mengusap kepala Chava. "Pintar."

Chava terpaku dengan senyum itu. Bawaannya mau dimuseumin aja.

"Om," panggil Chava tiba-tiba.

"Apa?"

"Nggak mau lanjutin yang tadi?"

...

Lanjutin nggak Om?

I Love You Om Nicho #ILYON (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang