12 - Di Mana Chava?

29.1K 1.5K 14
                                    

Nicho POV

Chava, anak itu sudah keterlaluan. Dia pikir, siapa dirinya? Bisa-bisanya mmengatur-atur gue. Membuat gue malu di tempat umum.

Gue memiluh tidak pulang beberapa waktu. Gue kepikiran untuk ke rumah Anna. Bertemu Rafa mungkin bisa meredam emosi. Huh, bahkan gue pikir tingkah Rafa lebih dewasa daripada Chava.

Bi Nani membukakan gue pintu. Beluau adalah pengasuh Rafa.

"Eh Den Nicho, silahkan masuk Den."

"Sore bi, Rafanya ada?"

"Oh ada den, Rafanya baru bapih makan," jawab Bi Nani dengan logat Jawanya.

Gue menghampiri Rafa yang sedang menonton film kartun di ruang TV. Rafa bersandar di sofa. Anak itu tampak bosan.

"Rafa."

Rafa menoleh. "Om Nicho!"

Rafa segera berlari menghampiri gue. Memeluk pinggang gue.

"Om Nicho kok ke sini?"

Kami berjalan menuju Sofa yang tadi Rafa duduki.

"Memangnya kenapa, Rafa gak senang?"

Rafa menggeleng cepat. "Seneng banget Om. Rafa bosen gak ada temen," adunya.

"Yasudah, kita main yu."

"Main bola ya Om?"

Gue mengangguk. "Ayo."

Rafa menaik tangan Gue menuju halaman belakang.

Benar, emosi Gue menguap begitu saja saat bersama Rafa. Anak itu memang obat ampuh untuk mengembalikan mood gue yang sebelumnya rusak.

Gue dan Rafa berbaring di atas rumput karena lelah. Mengimbangi Rafa yang sangat aktiv tentu menguras tenaga.

"Om Nicho punya Ayah?" Tanya Rafa.

Mendengar pertanyaan itu, gue menoleh menatap Rafa sembari mengerutkan kening. Mengapa tiba-tiba Rafa menanyakan hal itu?

"Punya," jawab gue hati-hati.

"Enak gak Om?" tanya bocah berusia 6 tahun itu lagi. Bola matanya yang beriris coklat itu menatap gue dengan binar penasaran.

Gue harus jawab apa?

"Kenapa Rafa menanyakan itu?"

"Rafa penasaran rasanya punya ayah. Kata Bimo enak."

"Bimo siapa?"

"Temen Rafa."

"Kenapa Rafa gak punya Ayah ya Om? Kata Ibu, Ayah kerja, tapi gak pulang-pulang?"

Gue masih tidak tahu harus menjawab seperti apa. Rasanya lebih mudah menjawab pertanyaan dari klien-klien gue daripada menjawab 1 pertanyaan dari Rafa.

"Rafa ..." panggil Anna menghampiri. Anna pasti baru pulang dari kantor.

"Iya Bu ..."

Huft, syukurlah Anna datang di waktu yang tepat.

"Hi An."

"Loh Nich, kamu di sini. Mengapa tidak datang ke kantor?"

"Aku kesiangan."

"Haha, tumben sekali."

"Gara-gara Chava."

Sebelah alis Anna terangkat. "Chava? Kalian-"

"Emh tidak-tidak. Tidak seperti yang kamu pikirkan," potong gue.

"Memangnya apa yang aku pikirkan?" Godanya dengan sengaja.

Matilah aku.

"Ck, kamu ini."

I Love You Om Nicho #ILYON (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang