21

4.3K 231 2
                                    

"SATYYAAA! OH MY BOY!"

Saat Satya membuka pintu rumahnya, Yoga langsung berteriak dan hendak memeluknya. Dengan sigap Satya menghindar sehingga membuat Yoga tersungkur di lantai.

Bukannya membantu, Raffa dan Satya malah menertawakannya. Pria itu dengan susah payah bangun dan duduk di lantai.

"Temennya jatuh bukannya dibantuin malah diketawain!" Ucapnya kesal.

"Lo temen gue?" Raffa menunjuk dirinya.

"Iya lah, emang gue lo anggep apaan?" Yoga bersungut-sungut.

"Sorry gue nggak ngerasa punya temen kaya lo," ucap Raffa santai, membuat tawa Satya pecah

"Cabut ke atas Raf,"

Satya mengajak Raffa menuju ke lantai dua rumahnya. Mereka pergi meninggalkan Yoga yang masih setia duduk di lantai.

"Heran gue punya temen gitu amat," gerutu Yoga.

Pria itu segera bangkit dan menyusul kedua temannya yang telah meninggalkannya. Pelan-pelan ia berjalan di belakang Raffa dan Satya.

"Tumben rumah lo sepi, Sat," ucap Yoga. Raffa dan Satya terlonjak.

"Bangsat, lo! Ngagetin aja," umpat Satya saat mendapati Yoga yang berdiri di belakangnya.

Dengan tanpa rasa bersalah Yoga memamerkan cengiran khas-nya. Raffa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Yoga.

"Sepi amat rumah lo," ulang Yoga.

"Nara lagi keluar," jawab Satya.

"Kemana?" Tanya Yoga.

Saat sampai kamar Satya, Yoga langsung duduk di sebuah sofa yang ada di kamar Satya. Sedangkan Raffa lebih telah berbaring di tempat tidur Satya.

"Jalan sama Deva," jawab Satya, ia memilih duduk di sebelah Yoga.

Yoga menegakkan badannya setelah mendengar jawaban Satya. Ia melirik Raffa yang sedang berbaring, lalu Yoga tersenyum jahil.

"Nara jadian sama Deva?" Tanya Yoga. Pria itu mengedipkan matanya pada Satya.

"Nggak tau, kayanya sih lagi deket," jawab Satya yang mengerti maksud Yoga ingin membuat Raffa kesal.

"Duh, kalau mereka beneran jadian kasian temen kita," kata Yoga dengan sok sedih.

"Gue tau lo nyindir gue," sahut Raffa.

"Eh, ternyata diem-diem nyimak. Kepo sama Nara, ya?" Goda Yoga.

Yoga dan Satya terkekeh. Rencana mereka berdua membuat Raffa kesal telah berhasil. Raffa berdecak dan duduk di pinggir tempat tidur Satya.

"Nggak usah nyangkut-nyangkutin gue sama dia," ucap Raffa datar.

"Karena Nara emang udah nyangkut di hati lo," balas Satya diiringi tawanya dan Yoga.

Raffa berdecak kesal. Selalu saja ia disangkut pautkan dengan Nara. Menurutnya saja ia tidak suka dengan gadis itu.

"Daripada kalian bikin kesel gue mending main PS aja deh," ucap Raffa mencoba mengalihkan topik.

"Tapi gue nggak ikut," tambahnya.

"Nggak asik lo! Lo yang ngajakin tapi lo nggak main," kata Yoga

"Lo mau lanjutin laporan-laporan OSIS?" Tanya Raffa datar.

"Nggak mau lah," jawab Yoga.

"Kalau lo nggak mau main nggak papa Raf. Mending lo lanjutin laporannya aja, ya kan?" Ucap Satya cepat. Raffa memutar bola matanya jengah.

NARAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang