6

5.6K 341 2
                                    

Nara telah selesai mengerjakan tugasnya. Ia membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Ia meraih ponselnya yang ada di meja kecil di samping tempat tidurnya. Ia membuka kontak dan menelfon Mila.

"Kenapa, Ra?" Tanya Mila di seberang sana setelah mengangkatnya.

"Gue bosen cuma rebahan di kamar. Cafe, yuk!" Ajak Nara.

"Sorry Ra, gue nggak bisa kalau sekarang. Lo ajak Kak Satya dulu, deh," kata Mila.

Nara berdecak mendengar jawaban Mila. Ia mengambil gulingnya sebagai ganjalan kepala.

"Kak Satya lagi pergi," katanya lesu.

"Ya udah kalau gitu lo ikut gue aja ke acara ulang tahun Kak Fanny," ajak Mila dengan semangat berapi-api.

"Kak Fanny?" Tanya Nara.

"Iya, kakak kelas tingkat XI," Jawabnya.

Nara menopang dagunya. Ia tampak berpikir.

"Gue kan nggak diundang, lagian gue juga nggak kenal," ucap Nara.

"Nggak papa, Kak Fanny orangnya baik kok. Santai aja," Mila meyakinkan Nara.

"Beneran?" Tanya Nara ragu.

"Iya, Nara sayang," kata Mila.

"Ya udah gue ikut lo," ucap Nara yakin.

"Buruan siap-siap. Setengah jam lagi gue jemput lo," kata Mila dan langsung memutuskan panggilan.

Nara segera beranjak dari tempat tidurnya. Ia memilih dress yang akan dipakainya. Setelah selesai memilih dress ia segera berganti pakaian dan memoles tipis wajahnya dengan make-up. Membuatnya semakin terlihat cantik.

-----

Mila menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah yang cukup besar dan bertingkat. Mila membawa mobilnya masuk ke halaman rumah itu setelah seorang laki-laki paruh baya memintanya untuk memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah itu.

"Gue jadi nggak yakin ikut lo masuk, Mil," kata Nara setelah melihat seluruh penjuru rumah itu.

"Jangan bilang lo nyuruh gue anterin lo pulang!" Mila menatap Nara yang terlihat ragu untuk turun dari mobil.

Nara hanya mengerucutkan bibirnya. Ia menyesali keputusannya yang mau ikut Mila ke acara ulang tahun ini. Mila pun segera mengajak Nara turun agar Nara tidak berubah pikiran mengajaknya pulang.

Mereka mulai berjalan melewati mobil-mobil dan motor yang sudah terparkir rapi di halaman rumah itu. Mata Nara terpaku pada sebuah mobil berwarna hitam.

"Mil! Itu kan mobil Kak Satya," Nara menepuk-nepuk pundak Mila sambil menunjuk sebuah mobil berwarna hitam.

Mila mengikuti arah yang ditunjuk Nara. Dia melihat mobil yang pemiliknya adalah Satya.

"Iya," jawab Mila singkat.

"Ngapain Kak Satya ke sini?" Tanya Nara.

"Dia kan temennya Kak Fanny, ya pasti dateng lah," jelas Mila.

Nara mengangguk paham. Mila menggandeng tangan Nara. Mengajaknya segera ke halaman belakang rumah itu karena acaranya diadakan di halaman belakang.

Saat Nara dan Mila sampai di halaman belakang rumah itu, mereka disambut seorang gadis mengenakan dress berwarna putih.

NARAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang