CHAPTER 5 [FIRST]

10.4K 1.2K 109
                                    

Tsukasa kini duduk diranjang sembari menatap Yuuya yang masih saja terlelap itu sembari fokus pada ponselnya.

"Hmmm... bagaimana cara menandainya"Ujar Tsukasa pelan

Ia kini kebingungan sendiri menatap artikel-artikel yang dibacanya.

"Ia sedang tidur, dan ini kesempatan sekali seumur hidup. Jika ia bangun, aku... tidak mungkin bisa selamat..."pikir Tsukasa sembari bangun dan mondar-mandir kebingungan saat ini.

"Ibu... Aku butuh ibu... tolong bukakan pintunya untukku, aku haus"Ujar Tsukasa dengan nada begitu lembut.

Sang Ibu langsung saja menutup mulutnya dan menjatuhkan ponselnya.

"Nyonya!...apa yang

"Bukakan pintu untuk putraku... Cepat!"Ujar Sang Ibu sembari cepat-cepat mengambil air untuknya.

"Nak, Tsukasa, ini...minumlah.."

"Bu!! Bagaimana aku menandai seorang omega?!"tanya Tsukasa

Sang ibu yang kini memegangi gelas air itu terkejut dan mengedipkan matanya beberapa kali kemudian menyiram wajah Tsukasa dengan air dingin itu.

"Ah.. m-maafkan ibu!"Ujar Sang Ibu

"Bu...

"Mm.."Wanita itu kini memberi gelas pada pelayan dan mendorong Tsukasa menjauh dari mereka.

"Manja dan Masih perjaka... Tsukasa sama benar-benar memiliki banyak kelebihan"pikir kepala pelayan yang sebenarnya terkejut mendengarnya.

"Aku pikir Tsukasa-sama pernah bermain-main diluar sana..."Ujar salah seorang pelayan pelan

"Shooo!! Jangan bicara sembarangan. Tsukasa-sama tidak seperti itu."Ujar Sang kepala pelayan.

Sementara itu kini sang ibu mendorong putranya masuk ke dalam ruangan yang sebenarnya adalah lemari itu dan menyalakan lampunya.

"Tsukasa-kun... Kau bisa melakukan saat ia sedang heat..."

"Heat?"

"Ya...Seperti ketika kau sedang Rut... Para Omega juga mengalami masa seperti itu"Ujar sang ibu

"Kapan ia akan heat?"tanya Tsukasa

"Tanya padanya. Jangan tanya pada ibu"Ujar Sang ibu

"Aku tidak ingin ditendang lagi. Haaah..Omega Sialan itu!!!"

"T-tunggu dulu!! Jika ia heat, maksudnya ia.."

"Kalian harus melakukannya"Ujar sang ibu sembari membentuk jari tangan kirinya seperti huruf o dan jari telunjuk kanannya dimasukkan kedalam lingkaran itu

"Hah?"

"Tsukasa, jangan bilang pada ibu, kau masih perjaka!?"tanya sang ibu

"Aku tidak punya waktu"Ujar Tsukasa

"Kalau begitu, luangkan waktumu"Ujar Sang Ibu sembari mengeluarkan ponselnya.

"Ah.. Sawatari? Belikan perangsang Heat dan Rut untukku. Antarkan saja ke rumah Tsukasa, sekarang juga"Ujar sang Ibu

"Baik President"Ujar Sang Sekretaris

"Untuk apa?"

"Jika ibu menunggu lebih lama, kasihan dirimu, lama-lama benda itu tidak dapat berdiri"Ujar Sang Ibu kesal

"Hah?"

"Kau ini normal atau tidak?! Bahkan saat Rut saja kau masih bekerja!!"Ujar Sang ibu sembari mendorong kening Tsukasa berulang kali dengan jarinya.

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang