Ini pertama kalinya Yuuya kembali menginjakkan kakinya di kota. Setelah 6 bulan kehamilannya, kini akhirnya ia berani melangkah keluar dari istana kecil mereka itu.
"Ayo, cepat"Ujar Tsukasa pada Yuuya
"Aku tidak mau diperiksa sensei itu"Ujar Yuuya yang masih ingat samar-samar dengan dokter genit itu
"Bukan! Sudah berapa kali kau mengatakannya?! Kau pikir aku tuli?"tanya Tsukasa kesal
"Hmm ...aku hanya mengatakannya...lagi pula buku ini bilang kau tidak boleh membentakku"Ujar Yuuya sembari menunjukkan tulisan itu tepat dihadapan wajah Tsukasa.
"Baiklah"Ujar Tsukasa yang kini menurunkan volume suaranya.
"Kau ingin membeli baju bayi lagi?"tanya Tsukasa
"Tsukasa-san, kau buta? Satu ruangan itu sudah penuh dengan baju bayi. Anak ini tidak akan terus jadi bayi"
Tsukasa kini rasanya ingin meremas mulutnya, namun ia benar-benar menahan dirinya"
"Hei"
"Hm?"
"Kalau begitu beli baju besar."Ujar Tsukasa
"Kita masih belum tahu ia laki-laki atau perempuan"Ujar Yuuya
Tsukasa kini terdiam dengan cemberut kemudian fokus pada jalan.
Hampir sejam, mereka akhirnya tiba disebuah rumah sakit besar.
"Ayo..."Ujar Tsukasa.
Dengan agak ragu ia pun melangkah sembari menggenggam erat tangan Tsukasa
"Hei, mereka tidak akan memakanmu"
"Namun Jun nii-san bilang mereka akan membelah perutku"Ujar Yuuya
"Jadi alasan menolak karena takut?"tanya Tsukasa sambil tertawa
"Tsukasa-san... ternyata kalau kau tertawa, wajahmu cukup bagus."Ujar Yuuya
"Diam!"
"Ingat, aku ini tidak boleh dibentak"Ujar Yuuya sembari memegangi buku Tsukasa yang sudah tidak karuan itu.
"Pelajaran yang diberika Haya-nii sangat berguna"Pikir Yuuya senang
"Kurasa aku harus membeli juga banyak buku."
"Jangan lupakan nama untuknya"Ujar Yuuya
"Pasti"Ujar Tsukasa
Kini keduanya malah kebingungan sendiri saat dokter langsung mempersilahkan mereka masuk.
"Untung aku sudah membuatkan janji...jika tidak ada aku, mereka berdua bisa apa?"pikir Umesaka yang mengawasi dari kejauhan itu
Tsukasa kini senyam senyum tak karuan karena dokter sedang memuji keduanya.
Ini adalah check up pertama mereka, namun bayi mereka terlihat begitu sehat.
"Apa kita bisa melihat jenis kelaminnya?"tanya Tsukasa yang hampi menempelkan wajahnya di depan layar itu.
"Ya. Anak ini laki-laki"Ujar Sang Dokter.
Betapa bangganya Tsukasa saat ini. Ia langsung saja duduk tenang, memangku kakinya dan segera membetulkan letak dasinya
"Keinginanmu benar-benar terkabul Tsukasa-san"
"Aku sudah memperkirakan hal ini"Ujar Tsukasa
Yuuya yang kini masih merasa aneh karena alat itu membuat dokter tersenyum-senyum sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIDE
RomanceOriginal Story : Aoisky1412 Asahina Yuuya (17) Baru saja akan memulai debutnya di sekolah barunya. Ia adalah putra bungsu pemilik Asahina Grup saat ini. Karena dari kecil ia asuh sang nenek, ia pun harus tinggal di pedesaan bersama beliau. Namun, ka...