SIDE STORY #7

5.7K 782 40
                                    

Pagi-pagi sekali, keributan besar terjadi di kediaman Tsukasa.

"Bertahanlah!!!"Seru Tsukasa yang dibangunkan Yuuya pukul 4 pagi karena akan segera melahirkan

"Ugh...Ibu.."

"Aku sudah menelpon Ibumu.."Ujar Tsukasa

"Ugh..Sakit...Tsukasa-san"Ujar Yuuya pelan sembari masuk ke dalam mobil

Tsukasa kini tidak punya pilihan lain selain mengikat erat sabuk Ryuusei dan Misaki.

"Setibanya dirumah..Sakit...biarkan nii-san menjaga mereka..."Ujar Yuuya pelan

"Kau...Berjanjilah kau akan bertahan"Ujar Tsukasa sembari menjalankan mobilnya

"Mhm...Namun...tetaplah sakit...aku jadi ingat pada baa-chan..."Ujar Yuuya pelan

"Ah... Koyama sudah berkembang pesat..dan pemasukannya cukup besar...Rumah kami...apa kabar rumah kami?"pikir Tsukasa

.

.

.

.

Kini sudah hampir 30 menit Tsukasa menemani Yuuya di dalam sana.

Semua orang yang berada diluar, kini termenung dan menanti pintu itu dibuka. Tak terkecuali kedua bocah yang kini masing-masing digendong oleh Jun dan Hayato.

"Adik?"tanya Ryuusei

"Ya...ayah dan ibumu gesit sekali, kau baru akan dua tahun dan si kecil yang lain lahir"Ujar Jun

"Jun!"Ujar Ryuusei sembari memukul wajah Jun

"Mengapa ia harus begitu menyebalkan seperti ayahnya"

"Oji-chan!"Ujar Jun

"Jun! Adik Sei...lihat??"tanya Ryuusei

"Tidak boleh. Anak kecil dilarang masuk..lagipula aku pamanmu, jangan memanggilku Jun Jun seenakmu"

"Nii-cha besalll.."Ujarnya menunjuk ke arah Misaki dan tidak mempedulikan protes Jun

"Ia penakut"Ujar Jun

"Jun-san suka mengajari hal buruk. Ryuusei jangan dengar."Ujar Misaki sembari meminta turun dari gendongan Hayato

"Sei tulunn.."

"Rrrrrr"Ujar Jun meledeknya

"Haya...Jun..ledek...Sei" kini Ryuusei mengadu pada Hayato dan Hayato hanya bisa tertawa

"Baa-cha...Jun ledek Seii.."lapornya lagi pada sang nenek

"Sei...Jun hanya bercanda.."

"Canda? Jun bodoh?"

"Apa hubungannya bodoh dan bercanda?!"Bentak Jun

Wajah Ryuusei terlihat memerah dan ingin menangis.

"Sei?" panggil sang nenek

"Sei nii-cha. Sei tidak menangis." Ujarnya sambil berlinang air mata

"Sei.."Ujar Misaki sambil memeluknya

"Mereka manis sekali."Ujar Sang Ibu

"Jangan menangis Sei. Mama dan Adik disana, papa juga... Mm...Jun Miskin jangan dekat-dekat"Ujar Misaki

"Hm.."Ujarnya sambil mengangguk

"Bocaaaaahhhh!!!"Geram Jun

Jun kini mendekati keduanya dan segera memeluk mereka.

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang