CHAPTER 15 [ITS LOVE]

9.9K 1.2K 215
                                    

Sore ini semua warga Desa terlihat berkumpul di tempat pemakaman.

"Mi-chan ingin ikut.."Ujar Misaki sembari menangisi kepergian sang nenek.

"Mi-chan, baa-chan sudah menemukan tempat yang lebih baik. Mi-chan harus merelakan baa-chan"Ujar Yuuya yang juga sedang menangis itu.

"Mi-chan... Mi-chan bisa tinggal bersama kita?"tanya Ken pada Ayah dan Ibunya.

Kedua orang tua itu hanya menunduk sedih.

"Misaki akan tinggal bersama kami"Ujar Tsukasa pelan sembari menggendong anak itu dan mengusap air matanya.

"Baa-chan... Mi-cchan ingin baa-chan"

"Misaki... Hari ini jadi anak kami"Ujar Tsukasa lagi

Misaki kini makin terisak sembari mengulurkan tangannya ke arah kuburan.

"Mi-cchan... Jangan menangis lagi..."Ujar Yuuta sembari menghapus air matanya lagi.

"Sudah mau hujan...kita harus kembali"Ujar Beberapa warga.

"Umesaka! Aku ingin kalian menutupi kuburan ini agar tidak basah."Ujar Tsukasa.

"Baik Tsukasa-sama!"

"Mi-cchan ingin baa-chan! Baa-chan!!"

"Misaki, tidurlah sebentar... "ujar Tsukasa sembari membiarkan kekasih Umesaka itu membiusnya.

"Apa kapal sudah siap?"tanya Tsukasa.

"Ya. Tsukasa-sama. Anda dan Yuuya-sama bisa langsung menuju pelabuhan"

"Hei, kau baik-baik saja?"

"Ya..."Ujar Yuuya masih sambil menangis

"Untung saja kemarin kita menunda perjalanan, jika tidak anak ini bagaimana?"tanya Tsukasa yang juga kasihan sekali menatap Misaki

"Aku... Tidak pernah menyangka... Robot brutal ini memasang wajah sedihnya...Kemana harga dirinya yang tinggi itu... Menangisi manusia rendahan "pikir Tomio

"Komatsu-san... Seperti baa-chan... Ia kadang membawakan makanan untukku walaupun ia tahu makanan itu tak cukup untuk dirinya sendiri dan Misaki... Ia juga selalu mengecek kandunganku saat Tsukasa-san belum kemari"Ujar Yuuya sembari mengelus-elus perutnya.

"Jangan menangis lagi"Ujar Tsukasa sembari meletakan tangannya dipundak Yuuya

"Hiks.."

"Mengapa kau menangis?!"tanya Tomio pada Umesaka.

"Mereka benar-benar keluarga... Mereka sudah jadi keluarga...yang bahagia.."ujar Umesaka lagi

"Aku malu jadi kekasihmu..."ujar Tomio kesal.

"Eh..Jangan!!"Ujar Umesaka sembari menghapus air matanya.

Hari ini adalah hari kepindahan Yuuya ke kota untuk persalinannya nanti.

Ia dan Tsukasa tidak pernah mengira jika mereka akan menemui kesedihan itu.

"Hei, jangan menangis. Kasihan anak kita"Ujar Tsukasa yang kini menuntunnya masuk ke dalam mobil.

"Ya...Maaf.."

"Tidurlah sebentar"

"Pinjamkam jasmu Tsukasa-san... Aku tidak bisa tidur jika tidak mencium aroma tubuhmu"Ujar Yuuya

Tsukasa kini baru saja sadar. Ia selalu memeluk Yuuya ketika mereka tidur. Tentu saja ia tidak mungkin tidur dengan nyaman jika tak dipeluk.

"Kalau begitu jangan tidur"

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang