CHAPTER 14 [REASONS]

9.7K 1.2K 129
                                    

Pagi ini Ibu Tsukasa terlihat keluar dari dalam rumah dengan pakaian serba rapi.

"Kau ingin keluar?"tanya Sang Suami

"Ayah. Aku akan membuat perhitungan dengan Asahina-san!"Ujar Sang Ibu yang kini tengah kesal namun malah mengarahkan tas kecilnya itu kepada sang suami

"Misora, putra mereka baru saja pergi, tidak sopan. Lagi pula itu tidak seberapa dibandingkan dengan kesedihan mereka"

"Ayah, Aku lupa bilang? Yuuya-kun masih hidup, ia sedang hamil cucumu saat ini. Tsukasa menyembunyikannya di Koyama"ujar Sang Ibu.

Koran yang di pegang pria itu jatuh begitu saja. Ia kemudian memperbaiki letak kacamatanya dan melihat sang ibu dengan hati-hati.

"Anak kita menghamili seseorang?"tanya sang ayah

"Ya"

"Bagaimana bisaa??"tanya sang ayah

"Mereka melakukannya"Ujar sang ibu

Kedua suami istri itu saling menatap satu sama lain.

"B-bagaimana bisa...?"tanya sang ayah lagi

Sang ibu kemudian menertawakannya sembari duduk di lengan sofa dan memeluk suaminya itu.

"Bagaimana rasanya? Sebentar lagi akan punya cucu"Ujar Sang Ibu

"Aku ingin dunia tahu"Ujar sang Ayah

Sang Ibu tersenyum kecil menatap sang suami.

"Jangan sekarang, banyak orang tidak menyukai Tsukasa dan aku tahu itu. Sulit memang dengan sikapnya seperti itu... "

"Kalau begitu ayo temui mereka"Ujar Sang Ayah sembari berdiri

"Namun..

"Untuk apa kau kesana lagi? Jika mereka sudah menyatakan anak itu meninggal terserah mereka"Ujar Sang Ayah

"Ayo temui Tsukasa di rumahnya"Ujar Sang Ayah

"Tsukasa sudah tinggal di pula terpencil bermama Koyama itu"Ujar Sang Ibu

"Mengapa..."

"Yuuya sepertinya sudah nyaman disana. Aku menelusuri data anak itu. Ia baru saja kemari beberapa bulan yang lalu. Selama ini ia tinggal di desa terpencil itu."Ujar Sang Ibu

"Lalu...dimana merekaa bertemu?"tanya sang ayah yang yakin putranya tidak mungkin pergi ke desa itu.

"Anak itu membodohi kita Ayah, namun Syukurlah mereka berjodoh. Jika saja tidak aku akan mengulitinya"Ujar Sang Ibu

"Hahahaha...sudahlah. biarkan aku mengganti pakaianku, agar kita bisa segera mengunjungi mereka"

"Tempatnya cukup jauh Ayah"

"Helikopter sedang menganggur. Kita bisa gunakan itu"Ujar Sang Ayah

"Ayah dan anak sama saja... "pikir sang Ibu yang kini sedang memikirkan ia harus membawa apa untuk cucunya itu.

.

.

.

.

Sementara itu, kini rumah Yuuya itu pun sedang dalam keadaan ramai. Bukan hanya Hayato dan Jun, kini Umesaka bahkan membawa dokter genit itu.

"Kalian...

"K-kami pacaran"Ujar Umesaka malu-malu.

"Ooh... Kalian cocok"

"Mati saja. Aku pura-pura kencan dengannya agar bisa segera melihatmu"Pikir Wanita itu

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang