SIDE STORY #19

5.1K 674 44
                                    

Hari itu tepatnya di pagi hari ketakutan Yuuya benar-benar terjadi. Putranya mengancam mogok makan karena permintaannya belum juga terkabul.

"Sei..

" Aku bukan Sei"ujarnya sambil melipat tangannya

Misaki yang sedang menonton televisi bersama sang ayah menatap sang ayah kebingungan karena dari tadi pagi belum berhenti tertawa.

"Papa... Yoko-chan pangku mau" Ujar Yoko yang baru saja bangun itu

Tsukasa langsung saja memangku nya dan memeluknya erat.

"Sei... "Panggil sang ibu pelan

"Sei mau adik bayi" Ujar Ryuusei sambil menangis

"Tadi ia bilang ia bukan Sei" Ujar Misaki

"Pffftt... " Tsukasa lagi-lagi harus menahan tawanya saat ini.

"Bayi Jun butuh waktu di dalam perut untuk bertumbuh. Sei masih ingat saat mama memiliki Yoko-chan? " Tanya Yuuya sambil duduk disampingnya

"Tidak ingat! " Ujar Ryuusei.

"Sei..

" Aku bukan Sei!! Mama pergi! Pergilah!! "Teriak Ryuusei sambil memukuli sang ibu

" Aku bukan mama"ujar Yuuya meniru putranya itu

"Mengapa mama ikut-ikutan.. ? " Tanya Misaki

"Yoko-cha Ikut.. Mau" ujar Yoko sembari berjalan menuju ke arah sang kakak dan sang ibu kemudian duduk di antara keduanya

"Ini adikmu yang paling menggemaskan" Ujar Yuuya

Ryuusei melirik sejenak kearah sang adik.

Awalnya ia ragu, namun akhirnya ia memeluk Yoko erat.

"Nii-cha! "

"Adik sei.. "

"Ya...adik... " Ujar Yuuya pelan

"Haah.. Aku harus senang akhirnya ia melupakan tentang bayi dan semacamnya... "

"Sebentar lagi Sei ulang tahun... Apa kita akan merayakan pesta ulang tahun untuk Sei?" Tanya Misaki

"Tentu saja" Ujar sang ayah

"Sei, kau ingin hadiah apa? " Tanya sang ayah

Ryuusei buru-buru berbalik menatap sang ayah dan mendorong sang adik kembali pada Ibunya.

"Sei, kasar sekali pada Yoko-chan"

"Sei hanya dorong" Ujarnya sambil mengerutkan keningnya.

"Ia mirip sekali dengan wajah ayahnya yang sangat menyebalkan... Aku masih saja ingat betapa sombongnya Tsukasa-san... Aku... Haha... Aku malu sekali mengingatnya... Jika aku tahu kami akan menikah aku tidak akan memukul wajahnya seperti itu... " Pikir Yuuya sambil tersipu dan menutupi wajahnya sendiri

Putrinya menatapnya sekejap kemudian segera bangun dan ikut menghampiri sang ayah.

"Papa.. Mama.. Cinta.. Jatuh" Ujar Yoko

Tsukasa menatap ke arah Yuuya yang tengah sibuk bernostalgia itu sambil mengerutkan keningnya.

"Papa cemburu" Ujar Misaki

"Cemburu? " Tanya Yoko sambil memiringkan kepalanya menatap sang ayah

"Cemburu! Jelek! Papa! Beri Sei Uang!! " Ujar Ryuusei sambil naik ke atas sofa dan memasukkan tangan kecilnya itu di saku celana sang ayah

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang