CHAPTER 7 [COUNTRYSIDE]

10K 1.3K 89
                                    

Seorang wanita tua yang tengah berdiri di depan sebuah rumah kosong kini menatap sosok yang mendekatinya itu dengan lebih teliti.

"Aih Yuuya-han... Kau sudah kembali?"tanya seorang nenek yabg melihatnya membawa tas pakaiannya dan tengah berusaha membuka pintu pagar kayu rumah itu.

"Ya.. Komatsu-san, aku akan tinggal lagi disini"Ujar Yuuya sambil membungkuk

"Ah.. ini kuncinya. Aku terus membersihkannya...jadi kau bisa menggunakannya. Senang sekali melihatmu kembali... namun mengapa? Kau semakin pucat... Yuuyaa"Ujar sang nenek pelan

"Ya. Aku juga akan kembali berkebun...kita bisa makan sayur-sayuran segar lagi Komatsu-san "ujar Yuuya sambil tertawa

"Senang mendengarnya... Semenjak kau pergi rasanya sepi sekali. Anak-anak jadinya bermalas-malasan dan tidak mau belajar"Ujar wanita tua itu

"Mereka bisa datang lagi...aku akan mengajari mereka membaca dan menulis"Ujar Yuuya sambil tersenyum kecil

"Yuuya-han... Kau..."

"Eh?"

"Kau sudah punya pasangan? Apa ia orang kota?"tanya Wanita itu panik ketika menatap bekas gigitan di tengkuk Yuuya itu

"I-ini hanya kecelakaan"

"Aiih... Yuuya-han... !! Ini hanya sekali seumur hidup. Aiihhh...Mengapa kau sampai membiarkannya seperti ini? Dimana dia? Aku akan bicara dengannya! Kau tidak boleh seperti ini!! Kau sangat berharga!!"

"Tenanglah Komatsu... Aku bisa menjaga diriku sendiri mulai saat ini"

"Namun Yuuya-han..."

"Maaf Komatsu-san...aku ingin istirahat...Aku sangat lelah..."Ujar Yuuya pelan dengan wajah begitu sedih

"Aaah...Baiklah..."Ujar Wanita itu dengan raut wajah begitu sedih.

Yuuya membuka pintu rumah tua itu, kemudian menghirup udara yang begitu dirindukannya itu.

"Baa-chan, Jii-chan...aku pulang"Ujar Yuuya sembari meletakkan tasnya dan segera melepaskan sepatunya.

Ia duduk sejenak diteras itu dan memegangi tengkuknya.

"Maafkan Aku, Jii-chan...baa-chan..."pikir Yuuya sambil menangis

"Aku tidak mau jadi Omega... Semoga bekas ini cepat menghilang"Ujar Yuuya Sedih.

Ia menyalakan pelita kecil dan segera mulai menyiapkan makanan.

Pagi-pagi buta saat itu...ia sudah menyelinap ke dapur hanya untuk mengambil beras dan beberapa makanan kemudian pergi begitu saja. Ia benar-benar tak mengatakan sepatah katapun karena memang tak ada orang di jam-jam tersebut.

Beruntung ia punya uang saku yang selalu diberikan Hayato. Awalnya ia kebingungan. Duduk di stasiun berjam-jam, dan masih tidak tahu harus kemana. Ia pun sempat harus tidur diteras pertokoan karena ia tak tahu harus tidur dimana. Namun, hal itu tidak berlangsung lama... Orang-orang yang tidur di emperan pertokoan itu menjawabnya ketika ia bicara tentang pelabuhan.

"Syukurlah aku bertemu Mako Jii-san...jadi bisa menumpang dikapalnya...Aku beruntung sekali baa-chan... Jii-chan... Apa kalian menjagaku saat ini? "Tanya Yuuya sembari menyalakan perapian itu dan mulai memasak makan malamnya.

"Baa-chan... Baa-chan benar... Aku tidak akan bisa diterima semua orang, seperti yang selalu kuharapkan"Ujar Yuuya sembari menatap api itu

"Mau bagaimana lagi. Walaupun aku muak... Aku memang berbeda. Aku akhirnya tahu dan mengerti mengapa baa-chan bilang aku sebaiknya tidak tinggal di kota"Ujar Yuuya sambil tertawa sendirian.

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang