CHAPTER 8 [HAYATO'S PLAN]

10K 1.3K 155
                                    

Pagi-pagi sekali Hayato sudah membuka matanya. Suara yang samar-samar terdengar olehnya itu membuatnya tidak dapat tidur lagi.

"Lebih cepat menyeret Tsukasa kemari lebih baik...Si Brengsek itu! Ia harus melihat semua ini!!"Pikir Hayato kesal

Ia menoleh ke arah Jun yang tidur begitu pulasnya walaupun hanya beralaskan Futon.

Kini ia berusaha meregangkan ototnya, namun kemudian terhenti saat mendengar suara itu lagi.

Hayato mengintip lewat jendela kecil itu, namun diluar masih agak gelap. Ia kini menatap cahaya kecil di toilet walaupun menurutnya tempat itu tidak dapat disebut Toilet.

"Yuuya...

Walaupun agak jijik, mau tak mau kini ia keluar dan mendekati sumber suara itu.

Yuuya yang baru saja keluar itu pun terkejut melihatnya.

"Yuuya...Kau mual lagi?"tanya Hayato

"Ah... Y-ya...maaf, apa aku membangunkan nii-san?"tanya Yuuya

"Tidak apa-apa...jangan keluar sendirian, bangunkan saja aku atau Jun untuk menemanimu keluar"Ujar Hayato

"Ya, Terima Kasih Nii-san"Ujar Yuuya pelan sembari kembali ke dalam rumah.

"Yuuya... Begitu kita kembali, aku akan menuntut Tsukasa karena telah membuatmu seperti ini"Ujar Hayato pelan

Yuuya tidak menjawabnya dan hanya mengangkat selimut yang ia tinggalkan diberanda dan kini mulai menyalakan api di perapian.

"Yuuya..

"Nii-san, aku ini berusaha mencari jawaban..dan aku menemukannya. Aku tidak ingin anakku mengalami penolakan. Karena itu...Aku tidak ingin anakku tahu siapa ayahnya"Ujar Yuuya

"Yuuya, aku tidak ingin kau seperti ini. Aku ingin kau kembali menjadi Yuuya yang periang, dan cerboh"Ujar Jun yang ternyata sudah bangun saat Hayato melangkahinya ketika ingin keluar tadi.

"Jun!"

"Aku selalu seperti ini nii-san. Ini aku yang sebenarnya"Ujar Yuuya sembari memalingkan pandangannya dan mulai meraih sisa beras di tempatnya.

"Apa makanan itu akan cukup untuk kami bertiga? Sial sekali...tidak ada signal disini.. bagaimana caranya menjangkau kota"Pikir Hayato

"Yuuya... Kapan kapal akan kembali ke kota?"tanya Hayato pelan

"Aku tidak tahu. Jika ingin bertanya, mungkin Mako-jii bisa memberikan jawaban. Beliau tinggal dekat laut... Dan hanya beliau yang suka berlayar untuk mencari ikan..."

Hayato kini menghembuskan nafasnya pelan.

"Harus jalan kaki lagi... "Pikir Hayato

"Yuuya! Kita harus membuat Tsukasa tanggung jawab atas anak itu! Si Robot Brengsek itu!!"Ujar Jun

"Nii-san... Tidak perlu berlebihan. Ini hal yang biasa bagi warga desa ini... Banyak wanita dan beberapa omega yang kembali dari kota dan membawa anak-anak...

"Kau berbeda!! Mereka mungkin tidak punya keluarga! Kau punya kami Yuuya!!"Bentak Jun

"Nii-san, tenanglah... bagaimana jika kau jatuh ke perapian (irori) ini?"tanya Yuuya

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku bicara demi kebaikanmu juga"ujar Jun

"Mau punya ayah atau tidak apa akan berpengaruh besar baginya nii-san?"tanya Yuuya

Jun tidak menjawabnya dan hanya termenung.

"Aku saja yang tidak punya ayah dan ibu masih baik-baik saja seperti ini"Ujar Yuuya lagi

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang