SIDE STORY #11

5K 780 85
                                    

Pagi-pagi sekali, Ibu Tsukasa terlihat memasuki kediaman Tsukasa dan langsung saja menuju kamar anak-anak.

"Oba-cha?"

"Sei..Baa-chan menjemput Sei, kita akan bertemu dengan Ibu Sei yang sebenarnya"Ujarnya pelan.

"Mama?"

"Ya..Mama Sei yang sebenarnya"Ujar sang nenek

"Mama Yuuya.."

"Bukan-bukan...Ibumu bukan dirinya...Ibumu menunggumu di rumah baa-cha"

Misaki yang kini mendengar sang nenek langsung saja berlari menuju kamar sang Ayah dan Ibu.

"Mama! Papa!"

"Huh? Misaki...?"tanya Tsukasa sambil mengusap-ngusap matanya

"Papa? Obaa-chan datang"Ujar Misaki

"Huh? Ibu?"tanya Tsukasa

Misaki mengangguk-anggukan kepalanya.

"Baa-chan bohong pada Sei"ujar anak itu

Tsukasa menguap lebar-lebar dan segera menggendong Misaki keluar dari kamar itu, sementara Yuuya masih saja terlelap sambil memeluk Yoko.

"Ibu?"

"Ayo kita kembali"

"Aku sudah kembali"Ujar Tsukasa

"Tidak! Tidak! Ayo pulang. Anakmu sudah besar, kau sudah bisa meninggalkan Omega itu"Ujar Sang Ibu

"Apa maksud Ibu?"

"Tsukasa, Ibu rasa kau tahu, Kita tidak mungkin menerima seorang Omega dalam keluarga ini"Ujar Sang Ibu

"Aku akan bilang pada semua orang jika ibu berselingkuh dan lahirlah Haruhi"Ujar Tsukasa

Sang Ibu terlihat membiarkan Ryuusei kembali ke ranjangannya dan menatap Tsukasa dengan begitu kesalnya.

"Sudah kukatakan...Saat Sei lahir, aku tidak pernah berniat lagi untuk meninggalkan Yuuya. Harusnya Ibu tahu, betapa sulitnya memiliki seorang anak"Ujar Tsukasa sambil menggendong Ryuusei juga

"Tsukasa...Apa kau akan mempermalukan ayahmu?"

"Mempermalukan bagaimana? Jika ayah memang malu, aku mundur saja jadi anak ayah dan Ibu"

"Idiot!"

"Ibu, pikir siapa yang melahirkanku sampai seidiot ini"Ujar Tsukasa

"Hah?!!"

"Tsukasa-san?"tanya Yuuya

"Ya...kemasi barang-barangmu"Ujar Tsukasa

"Eh?"

"Tsukasa akhirnya kau mendengarkan Ibu"Ujar Sang Ibu

"Siapa bilang? Aku juga akan mengemasi barang-barangku"Ujar Tsukasa.

Sembari berbalik dan mengajak Yuuya kembali ke kamar mereka.

"Tsukasaaaa!!!"teriak sang Ibu

"Tsukasa-san...Ibu mertua marah"

"Ah biarkan saja...Ia sedang mabuk"Ujar Tsukasa

"Benarkah?"tanya Yuuya dengan polosnya.

"Ya...Misaki, bantu Ibumu mengemasi pakaian"Ujar Tsukasa

Misaki hanya menggeleng karena ia ketakutan.

Anak itu sudah cukup besar dan mengerti apa yang dikatakan sang nenek.

Saat Tsukasa menurunkannya, ia langsung saja memeluk Yuuya sambil menangis.

"Ada apa? Badanmu masih hangat ... Jangan menangis"Ujar Yuuya

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang