Happy reading....
.
.
Jangan lupa pencet tombol bintang nya ya....
.
.
.Terlihat di sebuah ruangan, tepatnya di kelas X IPA 1 yang menjadi tempat Allisya dan sahabatnya itu sedang ujian. Kini ruangan itu terlihat sangat sepi dan tenang, semua anak sedang fokus pada lembar jawabannya.
"Ssuttt Kan, Arkan" ucap Lisya pelan terkesan seperti berbisik, pada Arkan yang duduk tepat di sampingnya.
"Paan" jawabnya sambil memalingkan wajahnya kearah gadis itu.
"Si Dika mana? Ga berangkat dia, ko belum dateng dia?" Ucapnya
"Gue yakin dia telat, udah tenang aja bentar lagi juga nongol tuh anak" ucapnya
Tak lama dari percakapan kedua siswa tersebut, terlihat dari arah pintu kelas itu ada seorang cowok yang berpenampilan acak-acakan dengan baju yang masih di keluarakan dan tidak beraturan.
"Assalamualaikum bu, maaf saya telat" Ucapnya, lalu melangkah masuk ke dalam kelas
"Dika, darimana saja kamu yang lain sudah hampir selesai ngisi soal tapi kamu malah baru berangkat"
"Hehehe maaf bu, saya telat. Janji deh bu ini yang terakhir"
"Alah fakboy kaya kamu tuh apa yang harus di percaya, ucapan aja tuh yang manis ngasih janji tapi tanpa bukti"
"Ibu curhat sama saya"
"Udah-udah mending sekarang kamu duduk terus cepet isi soalnya, waktunya tinggal 1setengah jam lagi"
"Siap bu, terimakasih ibu Rina yang cantik bahenol"
Setelah itu Dika. Cowok itu langsung berjalan menuju bangkunya untuk ikut mengerjakan soal ujiannya itu.
****
"Eh gue heran dah sama si Dika, yang laen mah pas ujian pada berangkat pagi, lah dia berangkat pas bel udah bunyi" ucap Aleta, sambil memakan baso nya itu
"Paling malemnya dia nge game terus begadang sampe pagi" ucap Allisya
"Emang dia sampe segitunya ya sama game?" Kali ini Elina yang bersuara sedangkan Edrea dia hanya diam dan menyimak apa yang ketiga gadis itu bicarakan
"Hmm, dirumahnya ada satu ruangan khusus dia nge game, isinya ya ke semacam komputer terus sama pernak pernik game gitu"jawab Allisya
"Buset, dia udah kecanduan kali ya sama game" ucap Aleta
"Iya sampe segitunya. Oh iya gue pernah denger kalo cowok yang suka nge game itu suka memprioritaskan gamenya meskipun dia udah punya cewek, pasti yang di nomor satuin tuh ya game sama ceweknya ya bodo amat, bener ga si?" Ucap Elina
"Yang bener lo" ucap Edrea
"Ya gue denger denger aja si dari anak-anak"
"Hmm emang bener si, dia itu lebih memprioritaskan game nya dari apapun" ucapnya yang hanya mendapatkan anggukan dari ketiga sahabat nya itu.
Setelah pembicaraan kecil itu, mereka memilih untuk melanjutkan acara makan nya dan kembali ke ruangan dimana mereka akan melanjutkan Ujian sekolah mapel kedua.
Disisi lain terlihat segerombol cowok yang sedang asik dengan ponsel yang di miringkan, dengan mulut yang terus menerus mengoceh tidak jelas.
"Dik, lo sama Lisya pacaran?" Tanya Arkan pada Dika yang berada di sampingnya, yang masih fokus pada game nya itu
"Nggak, kata siapa?" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya itu
"Nggak kata siapa-siapa si, cuma ya ko deket banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [END]
Teen Fiction[Sedang Revisi] _____________________________ Di sini kita belajar jika mencintai tak mesti memiliki. "Dik ..." "Cha ..." "Mau sampe kapan?" "Jangan berharap sama gue ya, kasihan di sama lo nya."