Happy reading...
Hari ini adalah hari ke 4 dilaksanakan nya UN di SMA Nusantara, tepat hari terakhir UN. Membuat siswa kelas 12 merasa lega karena sudah berhasil melewati hari-hari sakral di akhir tahun angkatannya.
Begitupum dengan Allisya cs, kini mereka sedang berada di kantin, mendinginkan otaknya setelah bertarung melawan soal-soal tadi.
"Syukur Allhamdulilah, akhirnya gue bisa bebas juga dari soal-soal sialan itu" Ucap Alleta dengan wajah sumringah nya.
"Gue deg-degan sama nilai UN gue, anjlok gak ya?" Ucap Edrea
"Iya, menurut kalian tahun ini siapa yang akan menduduki ranking pertama?" Tanya Elina.
"Paling si Dewa, si Vito sama Riri, mereka kan emang orang-orang yang ranking nya itu 3 teratas, pararel lagi tuh" sahut Alleta yang di angguki oleh Edrea
"Hooh, mereka itu udah genius bukan pintar lagi" Ucap Edrea
"IQ nya udah nyampe 140, lah gue? Masih bawahan guys" Ucap Ellina.
Ketiga gadis itu masih asik mengobrol nilai-nilai ujian serta para siswa pintar di SMA Nusantara, sedangkan Allisya hanya diam sambil terus mengaduk-ngaduk jus alpukatnya menggunakan sedotan.
"Allisya kenapa ya? Ko akhir-akhir ini dia diem aja, biasanya nyerocos gak berenti-berenti. Lah sekarang udah kek mayat hidup" Ucap Alleta.
Elina dan Edrea yang masih asik dengan obrolannya pun langsung berhenti dan menatap ke arah Allisya, mereka bertiga pun sama-sama bingung dengan perubahan sikap Allisya yang tiba-tiba.
Perubahan sikap seseorang akan sangat terlihat jelas, apalagi jika seseorang itu adalah seseorang yang memang sudah dekat dengan kita.
"Kalian lagi pada ngapain?" Tanya Angga membuat orang-orang yang berada di meja itu menjengit kaget, terkecuali Allisya.
"Lo ngagetin aja kecoa" sungut Alleta kesal
Angga hanya mengedikan bahunya acuh, lalu cowok itu langsung mengambil duduk di samping Edrea, begitupun dengan Bagas juga Arkan, mereka langsung menarik kursi dari meja lain agar bisa duduk di meja yang sama dengan Angga.
"Eh...Dika kemana?" Tanya Alleta saat menyadari tak adanya Dika di antara ketiga cowok itu.
"Gak tahu, dia bilang dia lagi gak mau ke kantin, gak laper" Jawab Arkan.
"Gak biasanya, dia kenapa si? Si Allisya juga dari tadi diem mulu"
"Kalian berdua gak ada masalah kan?" Tanya Elina penasaran
Allisya menghembuskan napasnya pelan, gadis itu tak ada niatan untuk membalas ucapan Elina sama sekali.
"Udah, udah, mumpung lagi pada kumpul. Gue mau kasih pengumuman penting" Ucap Alleta
Semuanya yang berada di meja itu pun hanya mengangkat alisya sebelah, kecuali Arkan yang memang sudah tahu apa yang akan di sampaikan oleh Alleta, sedangkan Allisya hanya diam seperti tak ingin tahu apapun yang akan di sampaikan oleh Alleta.
"Gue......akhirnya.....jadian sama my lope lope Arkan!!" Ucapnya lantang
Allisya menatap Alleta sebentar, lalu tatapannya jatuh lagi pada segelas jus alpukat yang sama sekali belum ia minum.
Sedangkan Elina, Edrea, Angga juga Bagas hanya menatapnya tak percaya, bagaimana bisa seorang Alleta yang pencicilan bisa mendapatkan Arkan dengan mudah.
"Wahhh, gila!! Breaking news guys!!" Ucap Angga heboh
"Serius Kan? Sejak kapan lo deket sama si Alleta?" Tanya Bagas yang tak di gubris sama sekali oleh Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [END]
Ficção Adolescente[Sedang Revisi] _____________________________ Di sini kita belajar jika mencintai tak mesti memiliki. "Dik ..." "Cha ..." "Mau sampe kapan?" "Jangan berharap sama gue ya, kasihan di sama lo nya."