Happy Reading ♡
.
.
.Bantu tandai typo ya :)
°°°°°
Kriukk...
Kriukk...
Kriukk...
Malam hari, selepas pulang dari acara kumpul-kumpul dengan ketiga sahabatanya itu Allisya memilih menghabiskan waktunya untuk membaca novel barunya itu, mengabaikan deretan tugas sekolah yang tergeletak begitu saja di atas kasur.
Memeluk satu toples keripik kentang, bersandar pada kepala ranjang dengan satu novel bergenre romance yang tengah di bacanya, membuat gadis berponi itu lupa dengan waktu.
"OMG hello!! Ini siapa yang nulis adegan uwu kayak gini coba? Aaahh, gak kebayang kalo di film-in bakal sebaper apa," monolongnya.
Menutup novelnya, menyimpannya di atas nakas. Kini gadis itu sedang berada di dunia halusinasinya. Berbaring sembari memeluk bantal serta tersenyum lebar membayangkan hal-hal yang membuatnya terbang.
"Sumpah demi apa, gue pengen banget jadi cewek di novel itu. Berasa special gak si kalo punya sahabat cowok terus dia di jagain gitu, terus pas ulang tahunnya si cowok nya itu nembak dia buat jadi pacarnya. Sumpah! DIKAAA GUE PENGEN BANGET!!!"
°°°°°
Dika memarkirkan motornya di area sekolah, membuka helm full face nya lalu menyugar rambutnya itu. Sedangkan Arkan yang berada di sampingnya hanya menggelengkan kepalanya pelan, melihat para cewek-cewek yang memperhatikan Dika bahkan ada pula yang caper melewat di depannya.
Sefamous apakah seorang Radika?
"Perasaan muka lo gak secakep oppa-oppa korea, tapi kok sampe bikin kaum hawa menggelepar ngeliat lo gini."
Dika mengedikkan bahunya acuh, berjalan santai di lorong kelas dengan Arkan yang ikut berjalan di sampingnya.
"Dik, ruang kepala sekolah dimana?" tanya Arkan.
Dika yang baru saja hendak masuk ke dalam kelasnya pun langsung berhenti sejenak, menunjuk ke arah ruangan yang tak jauh dari tempatnya.
"Noh! Deket dari kelas gue, di atas pintunya juga ada namanya," sahut Dika yang langsung di angguki oleh Arkan.
Dika memasuki kelasnya, berjalan ke arah pojok kelas lalu duduk tepat di samping seorang gadis yang tengah asik menyantap donat keju.
"Kenapa lo?" tanya Allisya saat melihat Dika yang duduk di sampingnya dengan kepala yang cowok itu telungkupkan ke atas meja.
Dika menggeleng pelan, mengeluarkan wafer coklat favorit Allisya lalu di berikan ke pada cewek di sampingnya itu.
Allisya menerima wafer coklat itu dengan senang hati, kapan lagi kan ia bisa memakn wafer coklat favoritnya itu. Wafer coklat yang hanya di jual di mini market dekat kompleks perumahan Dika.
"Eh, ngomong-ngomong kenapa lo gak mau ikut buat jadi suporter tim gue?" tanya Dika mengingat cewek itu tak mendaftarkan dirinya untuk menjadu suporter turnamen nanti.
![](https://img.wattpad.com/cover/219594964-288-k444833.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [END]
Novela Juvenil[Sedang Revisi] _____________________________ Di sini kita belajar jika mencintai tak mesti memiliki. "Dik ..." "Cha ..." "Mau sampe kapan?" "Jangan berharap sama gue ya, kasihan di sama lo nya."