Happy Reading.....
"Mas Dika gak mau makan?" Tanya Kinan pada Dika yang berada di depannya itu.
Saat ini mereka berdua sedang berada di pinggir jalan. Awalnya Dika mengantar Kinan ke pemakaman umum untuk berziarah ke makam kakek dan juga neneknya Kinan. Namun di tengah jalan Kinan melihat gerobag tukang batagor dan gadis itu menyuruh Dika untuk mampir disana.
"Nggak, lo aja yang makan" Ucap Dika sembari bermain game di ponsel miliknya.
Kinan hanya mengangguk dan kembali memakan batagor yang berada di depannya itu.
"Kinan!" Gadis itu menengok ke arah Dika yang memanggilnya tadi dengan alis yang terangkat sebelah "Kenapa lo terima perjodohan ini?" Tanya Dika to the point.
Kinan memalingkan wajahnya ke arah depan "Karena, Kinan mau nurutin keinginan mbah yang terakhir, Mas" Ucapnya, dan kembali memakan batagornya yang sudah hampir habis itu.
Dika mengangguk, gadis di sampingnya itu terlalu baik. Cowok itu merasa tak pantas jika harus disandingkan dengan Kinan. Ia hanya takut akan menyakitinya suatu hari nanti.
"Kenapa toh mas, ko nanya gitu?" Dika menggeleng pelan "Nggak pa-pa, cuma mau nanya" Jawabnya yang sudah kembali fokus pada gamenya. Kinan mengangkat bahunya acuh, ia berusa sebisa mungkin untuk tidak terlalu mencapuri urusan cowok di sampingnya itu, sebelum ia benar-benar sudah terikat dengannya.
♡♡♡
Allisya mengendarai motornya di jalanan dengan kecepatan sedang, ia berharap masalahnya itu akan menghilang terbawa angin di jalanan.
Allisya mengendarai motornya le arah Caffe milik ayahnya itu, ia sudah janji untuk membantu ayahnya di hari libur ini.
Namun di tengah perjalanan, matanya tak sengaja melihat Dika yang sedang duduk berdua dengan seorang gadis yang sedang memakan batagor.
Ia berhenti sejenak di sisi jalan dan terus menatap ke arah cowok itu dengan diam.
"Lo ngelarang gue buat deket sama cowok lain, tapi lo sendiri udah punya gebetan baru lagi" Gumamnya dengan terus memperhatikan cowok itu dari kejauhan.
Terlihat kini Dika sedang membersihkan bekas makanan yang berada di bibir gadis itu dengan tangannya, dan juga tatapan mata cowok itu yang terus beradu tatap dengan gadis di dapanya. Allisya yang melihatnya pun hanya tersenyum kecut, ada rasa sakit di hatinya saat melihat cowok itu bermesraan dengan cewek lain.
"Gue terlalu bego, berharap pada seseorang yang mungkin tak pernah mengharapkan gue dalam hidupnya. Gue cuma jadi tempat singgahnya saat dia ngerasa sedih dan kesepian" Gumamnya lagi.
Lalu ia langsung menjalankan lagi motornya untuk membelah jalanan kota bandung lagi. Dengan hati yang semakin sakit kala melihat cowok yang selama ini ia suka sedang bermesraan dengan gadis lain.
"Kayaknya lo udah nggak ada niat buat jelasin masalah yang kemaren, buktinya aja lo udah seneng-seneng kan sekarang sama cewek baru lo" Allisya terus bergumam sambil mengendarai motornya.
Ingatannya kembali mengarah pada hari pertengkarannya dengan Dika di mall.
♡♡♡
Dika melihat kebibir Kinan yang kotor bekas makannya tadi. Lalu cowok itu langsung mengusap bibir gadis itu dengan ibu jarinya, berniat untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada bibir gadis itu. Namun, tatapan matanya itu justru terkunci oleh mata indah si gadis yang mempunyai bulu mata lentik.
"Udah gede makan masih belepotan" Ucap Dika saat selesai membersihkan bibir gadis yang berada di depannya itu.
Sedangkan Kinan hanya diam dengan kegugupannya. Cowok yang berada di depannya itu mampu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [END]
Teen Fiction[Sedang Revisi] _____________________________ Di sini kita belajar jika mencintai tak mesti memiliki. "Dik ..." "Cha ..." "Mau sampe kapan?" "Jangan berharap sama gue ya, kasihan di sama lo nya."