Happy reading....
Jangan lupa Vote
Dika memarkirkan motornya di parkiran sekolah, cowok itu langsung turun dan bergegas untuk masuk kedalam kelasnya.
Pagi ini kelasnya harus di awali dengan pelajaran sejarah, sangat membosankan bukan?
"Menurut lo, ka Allisya sama ka Arsen jadian gak?"
"Gak tahu si, tapi tadi mereka berangkat bareng lagi"
"Hm bener, gue kira ka Allisya sama ka Dika, eh tau-taunya sama musuh nya ka Dika"
"Hmm bener"
Dika yang mendengar pembicaraan para adik kelasnya pun hanya mengeryit bingung, hari ini Allisya kembali berangkat sekolah dengan Arsen.
Gadis itu benar-benar susah di bilangin, sudah berapa kali ia mengingatkan agar tidak terlalu dekat dengan Arsen. Tapi, justru dia lebih suka untuk berdekatan dengan Arsen dan menantang dirinya.
"Awas lo ya Cha, bikin kerjaan gue bertambah aja" Gerutunya.
"Kenapa si lo Dik?" Tanya Bagas sembari menepuk pelan pundak cowok itu.
Dika melanjutkan jalannya, begitupun dengan Bagas.
"Lo kenapa si Dik?" Tanya Bagas penasaran.
Dika menghembuskan nafasnya pelan.
"Si Icha sama Arsen lagi" Jawabnya pelan.
Bagas mengangguk-anggukan kepalanya sambil bergumam pelan, cowok itu sudah menduga sejak awal apa yang menjadi mood Dika jadi anjlok sepagi ini.
"Eh, bukannya tar malem lo tanding sama dia?" Tanya Bagas.
Dika mengangguk pelan, malam ini ia harus mempersiapkan dirinya untuk bertanding balap motor dengan Arsen.
Dika memasuki kelasnya yang sudah lumayan ramai, cowok itu langsung duduk di pojok belakang sebelah kanan, tepat di bangku milik Allisya. Sedangkan Allisya yang berada di sampingnya hanya melirik sekilas, lalu fokus kembali pada ponsenlnya itu.
"Cha!" Seru Dika.
Allisya menoleh kearah Dika, alis nya terangkat sebelah seolah bertanya 'Ada apa?
"Bisa ikut gue" Tanyanya.
"Kemana?" Jawab Allisya.
"Mall, MCD atau jalan-jalan di sekitar Bandung, mau?" Tanyanya.
Allisya menautkan alisnya bingung, bukankah ini masih jam KBM. Tapi kenapa cowok di samping nya itu mengajaknya keluar.
"Kan harus belajar Dik" Jawab Allisya.
Dika menghembuskan napasnya pelan, lalu ia menyerongkan duduk nya menghadap sebelah kanan agar bisa langsung mengahadap ke arah gadis itu.
"Bolos satu hari gak papa Sya, mumpung sekarang lagi free juga kelasnya" Jawab Dika.
Allisya nampak berfikir, gadis itu masih menimbang-nimbang untuk menjawab apa.
"Nanti gue beliin donat 1 lusin, mau?" Tanyanya lagi.
Mendengar kata Donat, langsung saja Allisya dengan cepat menganggukan kepalanya setuju.
"Oke, yuk. Tas lo masukin kedalem tas gue aja. Gak bawa si remi kan?" Ucap Dika.
Allisya hanya menganggukan kepalanya saja.
"Nanti gue urus surat izin, lo pura-pura sakit, oke" Lagi-lagi Allisya mengangguk mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [END]
Teen Fiction[Sedang Revisi] _____________________________ Di sini kita belajar jika mencintai tak mesti memiliki. "Dik ..." "Cha ..." "Mau sampe kapan?" "Jangan berharap sama gue ya, kasihan di sama lo nya."