Happy Reading ♡
Tak ada malam yang lebih asbsurd dari seorang gadis berpiama kuning dengan bando kuning di atas kepalanya, berguling-guling di kasur sembari tetawa sendirian akibat tidak kuasa menahan rasa baper ketika membaca novelnya itu.
Merangkak turun dari kasur, berjalan lunglai mengambil beberapa cemilan yang ia sembunyikan di dalam lemari baju.
Kembali lagi ke atas kasur dan langsung membaca kembali novelnya itu.
"Pantes aja nih novel jadi best seller, keren parah!!" Monolognya.
Novel yang bertemakan tentang percintaan remaja SMA, tentang persahabatan serta tentang kesempurnaa. Novel yang baru saja masuk ke dalam jajaran novel best seller di seluruh grand media di Indonesia.
Novel dengan judul, 3 Mrs. Perfect.
"Ya ampun Caca!! Baper banget si gue baca tentang hubungan lo sama pembaca novel online lo itu, ternyata pembaca dengan nama samaran itu adalah cowok yang selama ini dekat sama lo."
Mulai halu.
Allisya mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, mencari aplikasi chat yang biasa ia gunakan untuk menukar kabar dengan Dika
Dika
Kesempurnaan itu bukan segalanya.
Kesempurnaan itu bukan di cari, tapi di buat.
Setiap individu pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Gue punya kekurangan dan lo juga.
Tapi apa kita bisa menutupi kekurangan itu sepenuhnya dengan kelebihan yang kita punya?
Bisa iya bisa juga tidak.
Kadang ada sebagian orang yang membutuhkan kelebihan orang lain untuk menutupi kekurangan yang ada pada dirinya.
Ingat, kekurangan tidak semuanya menya ngkut dengan fisik.
Fisik boleh sempurna namun siapa tahu dalamnya?
Begitupun gue,
Gue butuh lo buat menutup kekurangan gue,
Gue butuh elo buat menyempurnakan hidup gue.
Percaya sama Tuhan, setiap yang di tentukannya tidak akan mengecewakannya.
:)Read
Allisya menahan napas nya, memelotokan matanya melihat centang dua biru di room chat nya dengan Dika. Ia kira Dika akan mengabaikan chat nya itu, ia kira Dika akan membuka chat nya di esok hari seperti biasanya.
Bagus, Ca.
Bikin novel lagi?Read
Demi donat madu tabur kacang, Allisya merasa kesal. Menurunkan bahunya lemas, ingin rasanya ia berteriak di hadapan cowok itu sekarang juga kalau dia sedang mengode Dika agar peka dengan perasaan nya.
Nggak, itu gue dapet dari novel yang baru gue beli kemarin
Keren kan?
Pengen deh gue ada cowok yang bilang gitu ke gue, menjadikan gue puzzle penyempurna hidup dia.Oh
Nanti juga bakal adaTuh kan?
Dika ini sebenarnya memang tidak peka atau pura-pura tidak peka?
Kapan ya?
Suatu saat jika memang sudah di tentukan
Tidur Cha,
Jangan begadang
Gak baikMasih mau baca novel
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [END]
Ficção Adolescente[Sedang Revisi] _____________________________ Di sini kita belajar jika mencintai tak mesti memiliki. "Dik ..." "Cha ..." "Mau sampe kapan?" "Jangan berharap sama gue ya, kasihan di sama lo nya."