Happy Reading guys
.
.
.
Enjoy ya :)
.
.
.
♡
Jam pelajaran ke delapan atau terakhir adalah Olahraga, kini Allisya dan ketiga sahabatnya itu masih berada di dalam kelas sedangkan yang lain sudah berada di lapangan.
"Panas banget si hari ini, males gue kelapangannya" keluh Lisya sembari mengucir kuda rambut panjangnya itu.
"Ya udahlah ntar kita neduh aja di DPR" ucap Alleta yang baru saja selesai mengikat sepatunya itu.
"DPR apaan Let?" Tanya Edrea yang masih sibuk dengan lip tint nya
"Dibawah Pohon Rindang, gitu aja ga tau. Kuno banget lo" ucap Alleta
"Yeuhh gue cuma nanya dugong, napa lo sewot"
"Lagi PMS jadi jangan bikin gara-gara" ucapnya
"Ya udah yuk ke lapangan, ntar di hukum lagi sama pak yoyo" Ucap Elina
Lalu merekapun berjalan keluar kelas menuju lapangan untuk mengikuti pelajaran olahraga. Pelajaran yang paling Lisya suka namun untuk tahun ini ia membenci pelajaran itu, karena jam pelajaran nya yang pas di jam terakhir.
"Nggak olahraga ya?" Tanya Allisya pada Yeni yang sedang neduh di bawah pohon mangga pinggir lapangan.
"Hooh nggak, pak yoyo lagi ada tugas di luar" jawabnya sembari mengipas-ngipaskan tangannya ke arah wajahnya itu. Sedangkan Allisya hanya mengangguk paham atas jawaban yang di berikan Yeni padanya.
Terlihat kini Allisya dan ketiga sahabatnya lebih memilih neduh di bawah pohon bergabung dengan Yeni dan kedua temannya lagi.
Sedangkan di lapangan terlihat Dewa yang sedang asik dengan bola basket di tangannya, Aldo dan juga Bima mereka memilih untuk bermain futsal yang di gabung sama Shinta dan keempat sahabatnya.
Sedangkan anak-anak yang lain lebih memilih untuk bermain voly di lapangan sebelah.
"Pak yoyo mana? Ga OR nih?" Tanya Dika yang baru saja sampai dengan Arkan di sampingnya.
"Nggak, katanya ada tugas di luar" Jawab Lisya
"Eh Let geser dong gue mau duduk" Ucap Dika
"Duduk ya tinggal duduk, ngapain nyuruh gue geser" ketusnya
"Yaelah gue mau ngomong bentar sama Icha" ucapnya
"Gak"
"Let"
"Gak"
"Lo kenapa si?" Kesal Dika
"Lo yang kenapa!" Jawab Alleta dengan nada yang mulai meninggi, sedangkan Dika hanya menghembuskan nafasnya pelan mencoba untuk bersabar menghadapi srigala betina di depannya itu.
"Ck, Cha gue mau ngomong sama lo" Ucapnya pada Lisya
"Apa?" Jawab Lisya
"Pulang sekolah ke rumah pohon ya, udah lama ga kesana" Ucapnya
"Itu si lo, gue mah tiap hari juga kesana ya meskipun bentar si" ucap Lisya, pasalnya ia setiap hari selalu menyempatkan diri untuk pergi ke rumah pohon itu, namun berbeda dengan Dika, cowok itu seolah-olah lupa akan keberadaan tempat itu.
"Hmm gue akhir-akhir ini sibuk, jadi gimana mau?" Tanyanya lagi sembari duduk di samping Lisya
"Nge-kayaknya nggak bisa deh Dik, gue udah punya janji soalnya" jawab Lisya
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [END]
Подростковая литература[Sedang Revisi] _____________________________ Di sini kita belajar jika mencintai tak mesti memiliki. "Dik ..." "Cha ..." "Mau sampe kapan?" "Jangan berharap sama gue ya, kasihan di sama lo nya."