Luka dan makian

437K 46K 10.9K
                                    

Kau tahu? Perhatian kecil darimu, sangat berdampak besar buatku.

- Samudra Alfa Adison

°
°
°


[ ENAM ]

. . .




Berhubung hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, jadi seluruh siswa kelas sebelas dan dua belas pulang lebih awal.

Berbeda dengan anak kelas sepuluh baru, mereka masih harus mengikuti pengenalan lingkungan sekolah.

Dengan perasaan senang nya itu kini gadis berhijab yang baru saja menuruni tangga dengan tas kecil yang bertengger manis dipunggungnya terlihat melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah.

Beberapa adik kelas dan teman angkatanya memberi salam padanya, dengan senyum cantiknya Bela pun membalas salam tersebut.

Sampai kakinya berhasil keluar dari gedung sekolah, dengan malas Bela kembali berjalan menuju pertigaan komplek. Tempat dimana Samudra akan menjemputnya.

Bisa dilihat mobil cowok itu masih berada didalam parkiran, membuat Bela mendengkus sebal karena ia yakin harus menunggu disana.

Manik matanya kini menoleh kekanan dan kekiri, menunggu jalanan sepi kendaraan untuk dirinya menyebrang.

Ting

Notifikasi dari ponselnya berbunyi, membuat Bela mengurungkan niatnya untuk melangkah menyebrang jalan.

081233XXXXXX :
Tunggu gue sepuluh menit. Ada urusan.
- 10.15

Bela mengerutkan keningnya, "Samudra?" tanya nya pada diri sendiri.

Bela baru ingat kalau mereka berdua belum bertukaran nomor telefon. Dan mungkin ini memang nomor lelaki itu. Tapi dia dapat dari mana nomornya?

081233XXXXXX :
siapa? Samudra?
- 10.16


Tak butuh waktu lama sampai balasan dari ponselnya kembali terdengar.

081233XXXXXX :
Iya. Tunggu gue.
-10.16

Dengan malas Bela pun menyimpan nomor cowok itu.

Orang

Dilihatnya kontak Samudra yang sudah berganti dengan nama 'orang'. Setelah itu Bela menggeleng. Merasa kurang pas dengan nama tersebut.

Crazy Ghost

Dengan puasnya Bela terkekeh, lalu menekan tombol save pada nomor Samudra.

Dimasukkannya kembali ponsel kesayangannya itu kedalam saku roknya.

Kaki berbalut sneakers putih itu kembali melangkah, menyebrang dengan hati-hati dan berjalan santai menuju pertigaan komplek yang tidak terlalu jauh jaraknya.

Sesampainya dipertigaan, Bela mencari sesuatu yang bisa ia duduki.

Maniknya menangkap batang pohon yang sudah ditebang, tak jauh dari posisinya membuat Bela melangkah mendekati batang pohon itu.

SAMUDRA ; My Bad Boy Husband ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang