Pembelajaran Pagi Si Tampan

408K 44.4K 8.9K
                                    

Ketika tawa mu lebih berarti dari pada nyawa ku. Disaat itulah hatiku mulai jatuh.

- Samudra Alfa Adison

°
°
°


[ TUJUH ]

. . .



Tarikan selimut sepihak yang dilakukan oleh tangan kekar bartatto itu membuat tidur gadis disampingnya terganggu.

Tak butuh waktu lama sampai manik berkelopak mata cantik itu mengerjap. Mengumpulkan kesadarannya dan bangkit dari tidurnya.

Masih dengan sedikit kantuk yang tersisa, Bela melirik jam yang berada diatas nakas.

05.12

Menyingkirkan selimut diatas tubuhnya secara keseluruhan, kini Bela beranjak menuju kamar mandi.

Jika kalian bertanya Bela menggunakan kerudung atau tidak, jawabannya iya. Bela tidur menggunakan kerudung.

Empat hari tinggal dirumah barunya itu, Bela sama sekali tidak melepaskan kerudungnya dihadapan Samudra. Terkecuali kalau mandi, atau Samudra sedang keluar rumah. Barulah Bela melepaskan kerudungnya.

Butuh proses untuknya melepas kerudung dihadapan Samudra, dan Bela belum siap untuk itu. Entahlah, Bela terlalu malu. Karena bagaimanapun juga Samudra tetap laki-laki.

Lima menit Bela habiskan waktunya didalam kamar mandi. Hanya buang air kecil dan berwudhu untuk Solat subuh.

Namun kalau difikir-fikir, Bela baru ingat jika Samudra sejak kemarin tidak pernah kelihatan solat.

Sontak Bela pun berjalan mendekati cowok itu. Dengkuran halus terdengar menyapa telinganya.

Tubuh tengkurep dengan wajah yang sedikit tertutup bantal tidak mengurangi ketampanan cowok itu.

Bela yang sudah segar itu segera membangunkan Samudra.

Cubitan, dorongan, pukulan, bahkan teriakan sudah Bela lakukan.

Dengkuran halus lah yang menjadi jawaban Bela.

"Samudra, bangun!" Bela menarik kesal selimut yang menutupi tubuh cowok itu.

Oke, sekarang Bela sedikit menyesal melihat pemandangan dibalik selimut.

Kaos yang menutupi perut Samudra terangkat. Menampilkan beberapa garis kotak yang berhasil membuat Bela malu. Apalagi cowok itu tidur menggunakan celana basket--- sedikit terangkat menampilkan paha bertatto ular kecil. Dan hal itu berhasil membuat Bela merinding.

Tak mau berlama-lama mencuci matanya, Bela kembali melayangkan pukulannya. "Bangun, ih!"

"Samudra, Bangun!!!"

Tarikan kasar pada rambut keriting yang dilakukan oleh tangan berkuku lentik itu berhasil membuat siempunya rambut terbangun.

SAMUDRA ; My Bad Boy Husband ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang