Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum mulai, absen dulu coba yang gak sabar mau ending?
Happy reading booba 🍇💜
。。。。。
"Siapa yang brengsek?"
Sembari menaruh nampan keatas meja yang penuh dengan berbagai pesanan random nya tadi, Samudra menatap Bela bingung.
Tangannya menusukkan sedotan keminuman Bela, lalu mendorongnya tepat didepan tangan Bela. "Siapa yang brengsek, Bela?" ulang Samudra.
Bela mengerjapkan maniknya. Ia menggelengkan kepalanya kecil.
Jangan sekarang, Bela. Jangan ngambil keputusan yang bakalan lo nyeselin lagi nanti.
"Ini,---" Bela membalikkan ponselnya, berdeham singkat untuk menormalkan fikirannya dan perasaannya sekarang.
Mau bagaimana pun juga, melihat Samudra berciuman dengan perempuan selain dirinya berhasil membuat luka besar dihati Bela.
"Ada rusa yang gangguin adegan romantis didrama yang aku tonton. Rusanya ganggu mulu, padahal mereka mau----"
"Ciuman?" tebak Samudra geli.
"Kesel banget kamu karena adegan ciumannya gak jadi, hm?" goda Samudra. Tangannya kini memgambil satu ayam bagian paha lalu memberikannya kepada Bela.
"Ngapain nontonin gituan, kalo kita aja bisa. Iya kan?"
"Kita apa yang lain, maksud kamu?"
Samudra menautkan alisnya. "Yang lain?" beonya tah faham. "Apanya yang lain?"
Bela menghbuskan nafas kasarnya. Kalau membahas hal itu dengan perasaannya yang tidak bisa terkendali mungkin bisa membuat emosinya muncul.
Jika kalian merasa Bela akan murka dan mengamuk disaat melihat video itu, kalian salah besar. Jika kalian menganggap Bela akan marah dengan emosinya yang meluap lalu berakhir dengan kisah mereka yang kandas, kalian juga salah Besar.
Karena sekarang, Bela belajar dari apa yang terjadi kepada mereka sebelumnya. Komunikasi penting, Kepercayaan apalagi.
Jadi, tak mau mengambil keputusan yang salah dengan emosinya, Bela memilih untuk menahannya. Mencari tahu terlebih dahulu alasan serta sebab akibat mengapa Samudra melakukannya. Fikiran Bela tidak sesempit yang kalian bayangkan.
Anak pertama dari keluarga Nouis, Menantu pertama dari keluar terhormat, dan istri pertama serta terakhir dari Tuan Samudra Alfa Adison itu mencoba menjadi dewasa.
