Chapter 64 : Lucas, Selangnya Bocor!

4.1K 350 162
                                    

Hei, aing minta maaf karena chapternya banyak banget ya huhu😭😭

Maafkan aku kalo ada di antara kalian yang udah bosen sama cerita ini😭😭🤧

***

Tiga hari kemudian . . .

Sam sedang berjalan sendirian di hutan.

Di punggungnya ada tas kecil yang berisikan beberapa anak panah. Di tangan kirinya terdapat busur panah, di pinggangnya telah tersarung sebuah parang yang sudah diasah.

Sementara di tangan kanannya, sudah ada seekor rusa yang baru saja dia tangkap. Hoho, sepertinya pria yang satu itu akan pesta besar.

Singkat cerita, dia memanggang daging hasil buruannya itu dan makan sendirian. Setelah selesai, dia memadamkan api unggun dan membereskan segala perlengkapannya.

Kemudian kembali melanjutkan perjalanan.

Semenjak peperangan, seluruh warga termasuk dirinya tak bebas berkunjung ke suatu tempat. Hal itu sangat menimbulkan kekesalan di jiwanya yang merupakan jiwa seorang pengembara.

Berdiam diri di rumah merupakan hal yang paling membosankan di hidupnya. Oleh sebab itu dia memilih berkelana di tempat-tempat yang jarang dikunjungi oleh orang-orang.

Hingga ketika cuaca sudah cukup terik, Sam memilih berteduh di bawah pohon rindang. Dia duduk dan bersandar di situ, kemudian mengambil tas yang di belakangnya. Mengeluarkan buku-buku di dalamnya, dan menyusunnya di hadapannya dengan rapi. Sesudah itu dia mengambil buku yang paling atas, membukanya dan membacanya.

Baru beberapa menit saja pria itu sudah menguap bosan.

Tidak menarik, pikirnya.

Kendati semua buku yang dibawanya saat ini adalah ramalan sang Ayah, tapi perlahan-lahan mulai timbul rasa bosan di hati pria berambut biru dongker tersebut.

Mengapa?

Karena menurutnya hal itu tidak masuk akal, mengingat Obelia merupakan kerajaan yang begitu besar, agak mustahil jika kerajaan yang terkenal itu bisa hancur seperti yang diramalkan mendiang ayahnya.

Dengan kata lain, Sam mulai jengah dan mulai tak berniat campur tangan dengan semua ini.

Buku-buku itu termasuk tebal, tapi tidak setebal isinya. Maksudnya adalah, buku-buku itu menjadi tebal karena ayahnya menulis dengan huruf berukuran besar dan berantakan. Belum lagi ditambah dengan coret-coretan di sana-sini menimbulkan ketidak-tertarikan minat baca orang lain.

"Apa jangan-jangan dia hanya membual lagi, ya?" tanya Sam kepada dirinya sendiri.

Pria itu mendesah, menutup buku dan memilih diam sambil melihat pemandangan yang disuguhkan di hadapannya.

Saat itulah dia sadar bahwa dia sedang berada di antara dua tebing; tebing di sebelah kiri punya Obelia dan tebing di sebelah kanan punya Kastila.

Cukup lama ia terpaku pada pemandangan alam yang begitu menakjubkan ini. Mampu meredakan kepenatan hati dan otaknya, dapat merilekskan diri dari semua teka-teki memusingkan ini.

"Tetap percaya pada ramalan bodoh ini dan membantu Obelia atau... bodo amatkan aja?"

♪ ♪ ♪

Istana Emerald . . .

Athanasia terang-terangan memasang wajah bosan kepada pemuda yang berada di depannya saat ini.

MELLIFLUOUS [Terbit] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang