MELLIFLUOUS [Terbit] ✔

Chapter 69 (2)

LUCAS BEBAS!!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bulan hanya bisa bersinar dengan bantuan matahari. Akulah bulan dan... Athanasia, kaulah matahari, matahariku."

-Lucas-

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

5212 kata! Selamat membaca!

♪ ♪ ♪

Medan perang . . .

Pihak Kastila

"Ka-kau...?!"

Eiji terkejut, otaknya masih mengingat jelas bahwa dia sempat bertemu sekali dengan pria berambut biru dongker ini.

→Chapter 40←

*Eiji gak tau kalo prajurit yang dia titipkan surat tempo lalu adalah Sam*

Jorge memandang Eiji dan Sam bergantian.

Dengan wajah polos milik pria berusia 60-an tahun itu, dia berkomentar, "Wow, Eiji, ternyata kau punya banyak kenalan juga, ya."

Sam tersenyum ke arah Jorge, namun memasang wajah tak bersahabat ke arah Eiji.

Tentu saja! Sam masih memiliki dendam pada Eiji karena pernah mencekiknya beberapa hari yang lalu.

Pria itu lalu membungkuk hormat kepada mereka berdua.

"Salam hormat dan penuh keagungan yang hanya tertuju pada Kastila, Yang Mulia, Pangeran Eiji."

Kata-kata salam seperti itu menandakan bahwa Sam berasal dari Kastila. Hal itu membuat Jorge berbinar.

"Hei, Nak. Apa kau dari Kastila?" Jorge tersenyum cerah.

Sam mengangguk. Sang Raja menepuk-nepuk pundak Sam sambil tertawa khas bapak-bapak.

"Ternyata orang setampan dirimu ada juga di kerajaanku. Wah, aku bangga bisa memiliki warga ganteng sepertimu di Kastila."

Eiji langsung memberi deathglare kepada ayahnya. Jorge hanya memasang wajah tanpa dosa yang telah menjadi ciri khasnya.

"Ayah! Bukan saatnya bercanda!" hardik Eiji kesal.

Jorge mengusap kepala belakangnya sambil nyengir kuda. "Maaf, Nak. Aku hanya lelah dengan perang ini. Sangat bertolak belakang dengan sifatku yang humoris dan ramah."

"Ya, Tuhan. Ayahku gini amat," batin Eiji sambil memijit kepalanya frustasi.

Iris coklat milik sang Raja beralih ke arah Sam.

"Hei, Nak. Siapa namamu?" tanya Jorge mulai serius.

"Sam," jawab pria berhelai dongker. "Sam Lawford."