MELLIFLUOUS [Terbit] ✔

Chapter 69 (1)

4548 kata! YOK BISA YOK!!!

Masih ingat dengan Phryne a.k.a Carax?🙂

Dengan Anastasius?🙂

Dengan Zenith?🙂

Bagaimana dengan kebun bunga gardenia yang telah dibuat di Kerajaan Obelia? Masih ingat kan?🙂

Kumpulkan kesabaran ekstra jika mau membaca chapter ini🙂

Hati-hati, bisa-bisa malah keceplosan mengucapkan kata-kata mutiara🙂

***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Dalam usaha maupun perang, ada dua pilihan; kalah karena menyerah atau menang karena berjuang."

-Felix Rovein-

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

♪ ♪ ♪

"Benarkah?"

Usai mendengar semua informasi dari Seth, mata Lilian maupun Hanna sukses mendelik.

Pelayan berambut violet itu mengangguk pelan.

Lilian dan Hanna saling memandang satu sama lain. Mereka bertiga sama-sama berwajah khawatir.

"Ta-tapi..." Hanna berusaha mengeluarkan pendapatnya, "i-itu kan terjadi di Obelia bagian Barat. Setidaknya tergolong jauh dari Istana Emerald. Jadi, kurasa kita tidak perlu terlalu panik. Saranku, kita harus mengirimkan surat kepada Yang Mulia agar beliau tahu mengenai masalah ini."

Seth sontak merinding. "Uh, maaf. Aku tidak mau ikut campur soal mengirimkan surat kepada Yang Mulia. Aku masih sayang nyawa."

Pandangan Hanna beralih pada Lilian. Wanita berambut coklat kayu itu terlihat bimbang.

"Orang-orang seperti kita tidak pantas menulis surat kepada Yang Mulia." Lilian memelas, "harus orang-orang sederajat Tuan Putri yang bisa melakukannya."

"Tapi kita tidak mungkin memberitahu hal ini pada Tuan Putri!" sambung Seth, "Tuan Putri sedang badmood selama beberapa minggu ini. Jika beliau tahu kalau terjadi semacam pemberontakan di Obelia bagian Barat, bisa-bisa Tuan Putri semakin stress."

"Ah, benar juga."

Mereka kembali murung.

Ketika merenung, akhirnya Lilian mendapat ide cemerlang.

"Kita memang tidak bisa mengirim surat kepada Yang Mulia, tapi mungkin, ke Tuan Rovein bisa."

Usulan dari temannya malah membuat Seth dan Hanna tersenyum penuh arti kepadanya. Lilian mengerjapkan mata, bingung.

"A-ada apa?"

"Tidak~ tidak ada apa-apa~" Hanna terbatuk-batuk dan berdehem.