5⏳PW

462 49 2
                                    

Maaf jika ada typo🍎

⏳⏳

"Jeon Jungkook!" Panggil seorang pengurus di acara pengamatan ini.

"Kenapa telat?"

"Saya tadi ketiduran,"

"Siapa teman satu bangkumu?"

"Eum..... SinB"

"SinB!"

SinB mendengus kesal. Kenapa namanya harus kebawa-bawa sih.

"Kenapa kamu tidak membangunkan Jungkook?"

"Saya sudah membangunkannya, tapi dia tak bangun-bangun. Makanya saya tinggal, daripada saya telat," ujar SinB apa adanya.

"Baiklah.... kalian berdua saya tugaskan membuat api unggun," ujar pengurus tersebut.

"Tapi kak-"

"Nggak ada tapi-tapian. Cepat!"

SinB menghela nafas pasrah. Ia berjalan mengikuti Jungkook. Mereka mencari beberapa kayu dan mulai membuat api unggun.

Saat SinB sedang mematahkan kayu, tiba-tiba jarinya tergores oleh kayu yang runcing. Menyebabkan darah keluar dari jarinya. Tanpa disangka, Jungkook menyesap jarinya, lalu membuang ludahnya kesamping. Agar darahnya berhenti keluar.

"Gue nggak punya plester. Minta sama Jaehyun aja, biasanya dia bawa." Ujar Jungkook.

"Makasih, tapi nggak usah," SinB.

"Terserah," Jungkook cuek dan meneruskan aktivitasnya.

Oh SinB! Ayolah... kondisikan detak jantungmu itu. Kenapa kau harus gugup pada laki-laki yang tak pernah kau perdulikan siapa dia?!


⏳⏳

Bayang-bayang wajah saudari perempuannya itu terus mengelilingi otaknya. Apalagi saat mengingat pembahasannya bersama teman-teman barunya tadi siang.

_
Flashback.

"Wehhh.... ada Eunha!" Ujar Taeyong.

"Eh. Btw nama lo emang Eunha?" Tanya Taehyung.

"Nggak, nama aku Jung Eunbi. Eunha itu cuma nama panggilan." Jawab Eunha ramah.

"Eh, lo deket banget ya sama Jungkook?" Tanya Yerin.

"Iya, kita teman masa kecil," Eunha tersenyum malu.

"Dan tadi pagi, Eunha sama Jungkook jadian" ujar Yuju dan membuat mereka yang sedang makan maupun minum tersedak.

"YANG BENER?!" Ucap mereka kompak.

"Jangan keras-keras, nanti banyak yang dengar," protes Eunha.

"Yang kayak beginian mah, cepat atau lambat bakal ketauan kali!" Timpal Sowon.

"Yaudah ini. Pj lah..." ujar Bam Bam.

"Iya deh, kalian makan aja. Biar aku yang bayar," Eunha akhirnya pasrah.

"Asek!"

"Oh ya. Btw si Jungkook, Jaehyun ama SinB hari ini tugas kan?" Ujar Mingyu.

"Iya, kasihan deh kalo nanti Mbih ampe kecapekan." Umji tampak khawatir. Begitupun dengan Sowon, Yerin dan Yuju.

Tunggu! Mbih?

"Mbih?" Tanya Eunha.

"Aah iya! Lo belum sempet ketemu dia ya?"

"Nama aslinya siapa?" Tanya Eunha.

"Nama aslinya Hwang Eunbi. Belakangnya sama deh kayak lo. Cuma biasa dipanggil SinB atau kita manggilnya Mbih," jelas Sowon.

Deg!
Eunha semakin merasa aneh. Hwang Eunbi? SinB? Mbih? Arghh!! Kepanya ingin meledak sekarang juga.

"Apa kalian punya fotonya?" Tanya Eunha lagi. Mereka pun saling tatap.

"Ah... aku cuma penasaran gimana wajahnya," Eunha tersenyum. Ia harus mencari alasan.

"Ini," Yerin menunjukkan sebuah foto yang menampakkan gadis berwajah jutek itu dari samping.

"Owh...." Eunha mencoba menyembunyikan perasaan aneh yang menjalar ke tubuhnya. Ia mengambil beberapa lembar uang, dan meletakkannya dimeja.

"Itu uang traktiran ya, aku harus pergi. Ada janji sama temen lamaku yang lain," Eunha bangkit. "Sampai jumpa!"

Flashback end.

"Mbih, kita ketemu lagi," ujarnya pada foto masa kecilnya. Dimana mereka sedang berangkulan dan tersenyum.

"Kamu masih hidup Mbih, maafin aku..." lirih Eunha.

"Tapi, apa kamu inget aku?" Ujarnya pada foto tersebut.

"Jika kamu inget, apa kamu bakal maafin aku Mbih?"

Perasaan aneh yang Eunha rasakan itu lebih tepatnya disebut perasaan bersalah yang berlebihan. Eunha harus datang ke suatu tempat. Ia harus menemui saudaranya yang lain, Kwon Eunbi. Kwon Eunbi itu membencinya karena ia menuduh Eunha telah berencana membunuh Hwang Eunbi.

Ya, Eunha harus kesana jika ia sudah tidak sibuk disini.

"Kak Eunbi, aku menemukan Mbih. Sepupu kita yang kita anggap menghilang,"

"Tenang kak, Eunha akan menemui kakak sambil membawa Mbih kesana. Kakak tunggu aja ya," Eunha menatap foto masa kecilnya dengan kedua orang itu.

"Maafin Eunha kak, Eunha janji akan bawa Mbih," Eunha menekan foto-foto itu di dadanya, dan memejamkan matanya. Membayangkan ksbersamaan mereka yang amat bahagia dimasa kecil.
















T. B. C.
Minta vote nya guys:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang