Maaf jika ada typo🍎
⏳⏳
"Kook, sarapan dulu." Ujar SinB pada Jungkook yang berada dibalkon kamarnya.
Laki-laki Jeon itu berbalik. Menatap sang istri yang terlihat cantik semakin ia memperhatikannya. Mengenakan dress rumahan sederhana, dengan rambut yang digerai dan make up natural. Seketika Jungkook bisa terhipnotis.
"Kook? Mau sarapan dulu kan?" Suara SinB menyadarkannya.
"Aku tahu kamu belum bisa nerima aku. Tapi, aku harap kamu bisa ngehargai aku Kook. Bukan apa-apa, tapi makan diluar terus kan nggak baik juga buat kamu, seenggaknya kamu mikirin kesehatan kamu," ujar SinB lembut.
Bisa Jungkook rasakan jika perempuan itu berkata tulus. Hatinya pun tersentuh. Tetapi bayangan tentang SinB kemarin membuat emosinya muncul.
"Makan dari tangan murahanmu?"
SinB menghela nafasnya. "Terserah kamu, intinya aku cuma ngasih perhatian seorang istri kepada suaminya. Bukankah itu kewajiban?"
"Apa menunya?" Tanya Jungkook pada akhirnya. Ia kembali luluh saat SinB menekan kedua kata itu.
"Kamu bisa liat sendiri dimeja makan," SinB tersenyum dan berbalik untuk keluar dari kamar Jungkook.
"Kenapa senyum itu selalu bisa bikin gue jadi gini?" Gumam Jungkook sambil menyentuh dadanya yang terasa hangat.
Ia pun berjalan keluar kamar. Tetapi langkahnya terhenti saat melihat tas kerjanya. Ia mengambil sesuatu dari sana, dan melanjutkan jalannya.
Jungkook duduk, dan SinB menyiapkan makan untuknya. Perempuan itu mengambilkannya nasi, beserta lauk pauknya dengan telaten. Jungkook cukup tersentuh. Beginikah rasanya mempunyai istri? Sangat meringankan beban di pagi hari. Jungkook jadi penasaran, bagaimana rasanya bagun tidur dengan melihat wajah manis itu?
"Jungkook? Kamu nggak makan?" Lagi-lagi SinB menyadarkan lamunannya.
Mereka makan dengan keheningan. Pikiran Jungkook berkecamuk. Bayangan SinB, dan Eunha bergantian mendominasi.
⏳⏳
Sesampainya di kantor, Jungkook mendapati Eunha yang tengah berbaring di sofa ruangannya. Perempuan itu menatapnya dengan cemberut.
"Tumben berangkatnya telat," sidirnya.
"Eum... tadi ada kendala," bohong Jungkook.
"Kendala berduaan sama istri kamu?" Jungkook terkejut dengan ucapan Eunha. "Jungkook.... berapa kali aku harus bilang, kalo aku cemburu!" Kesal Eunha.
Jungkook terdiam. Entahlah, ia tak ada kata-kata lagi.
"Terus kamu udah makan?" Tanya Eunha, dan tanpa berat hati Jungkook mengangguk.
Ekspresi kecewa tak bisa Eunha sembunyikan lagi. Ia benar-benar marah pada Jungkook. "Aku pergi," ujarnya sambil membawa plastik berisi makanan itu keluar dari ruangan sang pacar.
Ia benar-benar kecewa. Jungkook perlahan mulai luluh pada SinB. Lalu bagaimana dengannya?
Saat Eunha ingin membuang makanan itu ke tempat sampah, sebuah tangan kekar menghalanginya.
"Akan mubazir kalo diabuang," laki-laki itu merebut kantong plastik berisi makanan tersebut, dan duduk disalah satu bangku disana.
Eunha terdiam. Ia harap Jungkook yang memakannya, tetapi salah. Justru laki-laki lain lah yang makan makanan buatannya.
"Ini kamu yang buat?" Tanya laki-laki itu.
Eunha mengangguk.
"Enak!" Punjinya.
Eunha hanya terdiam. Ia cukup tertegun, karena sydah berkali-kali ia tak memperdulikan laki-laki itu. Dan berkali-kali pula, laki-laki itu terus peduli padanya. Apakah ini saatnya untuk ia mundur?
"Una!" Panggil seseorang familiar yang membuatnya refleks menoleh.
Saat dirasa Jungkook mendekat, laki-laki itu berdiri dan menjauh dari sana. Tak ingin sakit hati melihat apa yang akan terjadi pada keduanya. Sudah cukup, kehadirannya tak dianggap oleh Eunha, jangan perasaannya juga yang harus menjadi korban.
"Maaf," ujar Jungkook memeluk sang kekasih.
"Aku kecewa Kook," ujar Eunha.
"Aku tahu, maaf...."
Jungkook melepaskan pelukannya dan menatap Eunha. "Kita makan siang bareng ya nanti," ujarnya.
Eunha mengangguk. Jungkook tersenyum dan mengajak Eunha masuk lagi. Tetapi Eunha sempat mengarahkan pandangan pada bangku tadi. Laki-laki itu sudah tak ada disana. Tetapi Eunha bersyukur karena laki-laki itu tak meninggalkan makanannya.
Entahlah, Eunha sangat senang karena masakannya dihargai. Meskipun bukan Jungkook orangnya.
Tetapi dibalik pohon dekat sana, ada seseorang yang tersenyum miris karena melihat mereka.
"Mau makan ice cream bareng nggak?" Tawar seorang laki-laki yang tersenyum dibelakangnya.
T. B. C.
Laki-laki itu tuh siapa sih? Wkwkwk.
Dahlah.
Jangan lupa vote, biar SinKook cepet bersatu:v
Makasih yang mau vote:)🍎💖😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Waktunya⏳end
Fanfiction⏳⏳ ✔ Semua itu memang berdasarkan waktu. Tapi, apakah akan berakhir dengan indah? Entah. Kita tak akan tahu tentang misteri hidup. _______ Jangan lupa vote nya guys🍎