26⏳P.W

372 43 13
                                    

Maaf jika ada typo🍎





⏳⏳



Jam menunjukkan pukul 05.15 AM. Mungkin ini adalah waktu terpagi untuk Jungkook bangun. Setelah menatap jam, ia memposisikan badannya untuk duduk. Mengusap wajahnya, dan merenggangkan otot-ototnya.

Setelah sepenuhnya sadar, Jungkook menatap sofa tunggal diserong pandangannya. Ia tertegun melihat pemandangan yang pernah ia pikirkan kemarin. Ya, SinB tertidur dengan posisi meringkuk disana. Tampak manis, Jungkook bahkan tak berkedip memandangnya.

"Eunghh..." perempuan itu menggeliat.

Segera Jungkook memposisikan tidur kembali. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, lalu menutup matanya.

SinB mengerjap pelan, badannya serasa remuk. Yah, karena baru kali ini ia tidur di sofa. Meskipun empuk, tetapi itu kan bukan tempat tidur. Kedua bola matanya melirik jam dinding. Matanya langsung melebar ketika mengetahui jam berapa sekarang.

"Astaga! Aku telat bangun!" Ujarnya panik. "Aduhh... mana belum siapin perlengkapan Jungkook," gumamnya lalu bangkit menuju ke kamar Jungkook.

Sedangkan Jungkook terdiam. Ia kembali membuka matanya dan duduk. Menatap pintu kamarnya dengan diam. Bahkan dalam keadaan seperti itu, SinB tetap perduli padanya.

"Pagi Kookieee..." sapa Eunha lemas. Ia langsung menjatuhkan dirinya disamping Jungkook.

"Baru bangun hm?" Tanya Jungkook.

Eunha mengangguk lucu. "Hu'um. Istri kamu ribut di kamar kamu, makanya aku keganggu," ujarnya cemberut.

Tak ada balasan dari Jungkook, laki-laki itu menarik kekasihnya dalam pelukannya.

Tanpa memikirkan ada seseorang yang sedang menatap sendu kearah mereka. Kedua orang lawan jenis itu malah asik bermesraan dipagi hari.

SinB memejamkan matanya dan menenangkan dirinya. Setelah itu, ia menuju kamarnya untuk mandi dan membuat sarapan setelahnya.



⏳⏳



"Maaf cuma sandwich. Aku belum belanja bulan ini," ujar SinB.

Jungkook hanya diam dan mengambil satu sandwich buatan SinB itu dan memakannya. SinB tersenyum tipis, karena Jungkook mulai menghargainya.

"Mau aku temenin belanja nggak?" Tawar Eunha yang langsung membuat Jungkook maupun SinB menatapnya.

"Nggak usah heran, aku cuma nawarin kok. Kalo gak mau, gapapa," Eunha santai dan memakan sandwichnya kembali.

Jungkook menatap SinB yang tampak bingung. Sebenarnya tak hanya SinB yang bingung, Jungkook pun terkejut dengan sikap Eunha barusan. Tetapi apa tidak apa-apa jika Jungkook mengijinkan Eunha menemani SinB?

"Aku setuju. Mending kalian pergi bareng aja," ujar Jungkook.

Eunha tersenyum. Berbeda dengan SinB yang menghela nafasnya.

Pergi belanja bersama pacar suaminya? Oh... ingin rasanya SinB menendang Jungkook sekarang. Tapi itu tak akan mungkin ia lakukan.

"Oke, aku ke kantor. Nanti malam aku janji bakal makan masakan kalian disini," ujar Jungkook dan berlalu dari sana.

Setelah kepergian Jungkook, Eunha membantu membereskan piring dan gelas yang ada di meja makan itu.

"Uni...." lirih SinB.

"Mbih, aku akan bantuin kamu hari ini. Jadi, aku mohon kamu jangan kaku lagi ya," ujar Eunha sambil tersenyum dan membawa benda-benda kotor itu ke tempat cucian.

SinB berdiri "biar aku aja yang cuci piringnya." Ujarnya.

Eunha tersenyum, "oke deh. Itu juga tugas kamu sebagai istri,"

"Ya udah, aku ke kamar dulu ya," ujar Eunha dan berlalu ke kamar. Tentu kamar Jungkook.

Tak mau ambil pusing dengan tingkah Eunha, SinB segera menyelesaikan tugasnya mencuci piring-piring itu.

Sedangkan Eunha, ia bingung mau berganti baju pakai apa. Semua pakaian Jungkook kan punya laki-laki, kebesaran pula. Tak mungkin kan Eunha memakainya?

Ia pun keluar dan melihat SinB yang sedang bersih-bersih. "Eum.. Mbih," panggilnya.

"Iya?"

"Maaf, boleh pinjem baju kamu ngga? Nggak mungkin kan, aku nemenin kamu pake bajunya Jungkook?"

SinB mengangguk. "Ambil aja dilemari kamar itu," ia menunjuk kamar yang ia tempati.

Eunha tersenyum, "makasih mbih,"

Mengangguk dan tersenyum. Hanya itu respon SinB terhadap saudarinya. Eum... tapi, apakah mereka masih bersaudara? Ia dengar dari Minhyun, keluarga mereka telah memutuskan tali persaudaraan setelah kejadian itu.

Tetapi SinB tak mau memikirkannya lebih jauh. Ia pun meneruskan aktivitasnya membersihkan apartemen ini.

"Mbih," panggil Eunha.

"Iya?"

"Aku pinjem yang ini ya, makasih loh" ujar Eunha.

SinB hanya mengangguk sebagai responnya.










Ekhem.
T. B. C.
Yuk vote! Biar aku semangat updatenya.
Jangan lupa komen, biar semangat aku nulisnya.
Makasih:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang