34⏳P.W

438 47 2
                                    

Maaf jika ada typo🍎




⏳⏳


Jungkook terbangun. Melihat istrinya yang masih tertidur pulas dalam dekapannya. Ia bingung, kenapa SinB ada disini? Dan..... Jungkook kaget dengan keadaan mereka yang sama-sama polos dibalik selimut.

Ia mencoba menangkan diri dahulu. Menatap pakaian mereka yang tercecer, terlebih dress rumahan milik SinB yang sepertinya robek.

Apakah Jungkook yang melakukannya? Uh... kepalanya pusung sekarang.

Samar-samar kejadian waktu di club dan saat ia sampai di apartemen terlintas dalam benaknya. Benar, Jungkook yang melakukannya.

Lelaki Jeon itu kembali fokus pada figur istrinya yang masil terlelap. Menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah manisnya. Kenapa Jungkook baru sadar, jika SinB itu mempunyai sisi manis dalam dirinya?

"Saat kita kecil dulu, lo itu nempel banget sama Mbih. Bahkan, tiap kita sekolah, lo selalu nyamperin dia ketika istirahat. Kita main, sampai suatu saat lo bilang kalo lo cuma mau nikah sama Hwang Eunbi."

"Lo yakin?"

Wonwoo menganguk. "Yakin Kook, dan saat itu ada gue sama Eunha juga yang denger"

"Tapi...."

"Jika sekarang lo suka sama Eunha, itu mungkin pengaruh perasaan semdntara. Gue yakin, perasaan lo itu lebih besar ke Mbih,"

Percakapannya dengan Wonwoo tiba-tiba terlintas. Jungkook menatap SinB dengan berfikir. Banyak sekali pertanyaan yang muncul. Tetapi ia diam. Masalah Eunha, Jungkook akan mencoba berhenti. Seperti yang Eunha lakukan. Ia akan berhenti memberi perasaan salah itu.

Terlalu asik melamun, Jungkook tak sadar jika SinB terbangun. Jari-jari Jungkook masih berada di rambut bagian atas telinga SinB. Membuat sang empu terdiam.

"Kook?" Ucapnya dan membuat Jungkook tersadar.

"Eh? Udah bangun?" Jungkook menyingkirkan tangannya.

SinB berbalik dan berusaha untuk menjauh, tetapi dengan cepat Jungkook menahannya.

"Kook," lirih SinB.

"Kenapa? Hm? Kenapa menjauh?" Tanya Jungkook.

Bukannya menjawab, SinB malah menangis.

Menyadarinya, Jungkook membalikkan tubuh SinB hingga menghadap dengannya. Menyingkirkan anak rambut yang terus mengganggu, membelai wajah SinB hingga dari posisi menunduk, kini jadi sedikit mendongak.

"Kenapa hm?" Tanyanya lembut.

"Aku takut Kook...." cicitnya.

"Takut kenapa?"

SinB terdiam. Ia menatap Jungkook dengan pandangan sulit diartikan.

Lama terdiam, sepertinya Jungkook mengerti.

"Aku mainnya kasar ya?" Tanyanya.

Mendengar itu, membuat SinB malah jadi malu. Ia kembali menundukkan kepalanya. Kenapa Jungkook bisa tahu itu yang terfikir olehnya? Ah... tetapi bukan itu hal utama dari ketakutan SinB.

"Maaf," ujar Jungkook dan kembali mengangkat dagu istrinya. "Nggak perlu malu, kamu udah istri aku, dan mulai sekarang, tidur disini, sama aku." Ujarnya.

"Tap-"

"Jangan bikin calon anak aku sedih Mbih,"

Jujur, dalam hatinya, SinB merasa senang dengan hal ini. Ia bahagia kala mendengar kata 'calon anak' dan panggilan 'mbih' dari mulut Jungkook. Itulah yang ia ingin dengar dari dulu.

"Mungkin kesalahan aku selama ini nggak bisa kamu lupain. Tapi, kamu bisa kan, berusaha bikin aku setia sama kamu?"

SinB tersenyum dengan matanya yang berkaca-kaca. "Kamu serius?"

Jungkook mengangguk. "Maafin aku, maafin Eunha juga. Ayo kita mulai dengan hal yang baru,"

SinB tersenyum dan mengangguk. Air mata kebahagiaan mengalir begitu saja. Membuat jempol Jungkook menghapusnya.



⏳⏳


Suara bel apertemen berbunyi. Membuat SinB dan Jungkook saling menatap. Kini mereka berdua sedang berada di ruang tengah.

"Aku aja yang buka, kamu kan nggak bisa jalan," ujar Jungkook yang mwmbuat SinB mengulum senyumnya.

Pria Jeon itu berjalan dan membuka pintu. Ternyata yang datang adalah Jaehyun.

"SinB ada?" Tanya Jaehyun.

"Istri gue lagi sibuk." Jawab Jungkook.

Jaehyun terkekeh remeh. "Istri? Jadi lo udah ngakuin? Kemana aja selama ini Jeon Jungkook?"

"Jaehyun. Jangan bikin gue marah sama lo. Pergi sekarang!"

"Lo ngusir gue? Kemana aja lo saat istri lo di rumah sakit? Siapa yang nemenin dia? Gue Kook! Jaehyun ini yang nemenin istri lo!"

Mendengar hal tersebut, membuat Jungkook terdiam. Ia mengakui jika ia memang bersalah sekarang. Ia menduk, tak mau menatap Jaehyun.

"Siapa Kook?" Teriak SinB dan berjalan dengan pelan menuju pintu.

"Jae?"

Jaehyun tersenyum. "Sesuai janji. Maaf, kayaknya gue nggak bisa nemenin lo belanja. Gue pamit ya, jangan lupa dimakan," Jaehyun memberikan kantong plastik berisi makanan itu pada SinB.

"Makasih banyak,"












T. B. C.
Jangan lupa bintangnya:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang