Maaf lahir dan batin ya semua🍎
Maaf juga nda up karena sibuk😅
Maaf jika ada typo🍎⏳⏳
Lelah.
Itulah yang tergambar untuk SinB kali ini. Bagaimana tidak? Mulai dari ia yang tidur larut dan tidurnya disofa, lalu bangun dan menyiapkan keperluan Jungkook, mencuci baju, membersihkan apartemen, berbelanja dan memasak. Sungguh melelahkan."Mbih," Eunha datang menghampirinya.
"Uni,"
"Udah, biar aku aja yang siapin ini. Kamu istirahat aja dulu sampai Jungkook pulang," ujar Eunha.
"Nggak usahlah uni, lagian bentar lagi Jungkook pulang." SinB menolak.
Eunha tersenyum, "kalo Jungkook pulang dan liat kamu kayak gini?"
"Maksudnya?" SinB bingung.
"Mbih, kamu udah kusut. Masa suami mau pulang kamu kayak gini? Nggak ada niatan dandan?" Ujar Eunha. "Menurut aku, kamu mending istirahat bentar, terus dandan deh yang cantik," imbuhnya.
SinB terdiam. Jika dipikir-pikir, ucapan Eunha ada benarnya. Ia sudah beraktivitas banyak, ditambah lagi dengan kurang istirahat.
"Masih diem," suara Eunha menyadarkannya. "Percaya deh Mbih, aku bisa kok. Lagian cuma nyialin makanan doang," Eunha meyakinkannya.
"Ya udah deh, maaf ngerepotin" ujar SinB.
Eunha menggeleng, "jangan minta maaf Mbih, justru aku yang ngerepotin kamu,"
SinB tersenyum dan menuju ke kamarnya. Ia membasuh mukanya, lalu memakai pakaian dan memoleskan make up tipis. Setelah itu, ia mendudukkan dirinya dikursi balkon kamarnya. Memejamkan mata menikmati angin yang menenangkan. Setidaknya, SinB mulai tenang sekarang.
⏳⏳
Menekan angka-angka yang merupakan password untuk pintu terbuka. Jungkook memasuki apartemennya dengan pikiran yang tak tenang. Ia masih memikirkan pertemuannya dengan Jaehyun tadi.
Tetapi meski begitu, Jungkook tetap menepati janjinya untuk makan malam bersama kedua wanita berbeda status itu.
Eunha tersenyum saat melihat Jungkook yang mendekat. Tetapi ekspresi Jungkook sepertinya tidak sedang baik-baik saja.
"Kamu baik-baik aja Kook?" Tanya Eunha menghampiri Jungkook.
"Lumayan lelah sih," Jungkook jujur.
Eunha tersenyum. Bagus. Keadaan ini bisa ia manfaatkan untuk melancarkan rencananya. Yah, jangan pikir Eunha seharian berbaik hati jika tidak ada maksud lainnya. Tentu perempuan itu sedang merencanakan sesuatu. Dan ia yakin, keadaan Jungkook ini akan melancarkan rencananya.
"Banyak kerjaan ya?" Tanya Eunha basa-basi.
Jungkook mengangguk, "Wonwoo pulangnya diundur. Kesel aku sama dia," ujar Jungkook.
Berita bagus buat Eunha lagi. Berarti, masih ada waktu lebih untuk ia benar-benar menghancurkan rumah tangga ini.
Perempuan Jung itu menetralkan ekpresinya. "Ya udah Kook, kamu sabar aja,"
Jungkook tersenyum, "iya, makasih ya sayang," ujarnya lembut.
Eunha mengangguk. "Oh ya, makan yuk."
"Wah... kamu yang masak?" Jungkook berbinar. Ia menatap sekeliling dan, tampak bersih.
Pikiran licik kini mendominasi diri Eunha. Bagus, mungkin dengab mengakui semua ini rencananya berjalan lebih baik lagi.
"Ah... iya Kook, aku yang masak. Sekalian beresin juga. Capek sih," ujarnya dengan nada lelah.
Jungkook langsung menatapnya. "Kamu capek? Harusnya nggak usah kamu lakuin,"
"Yah gimana ya Kook, kayaknya istri kamu itu marah," Eunha seperti merasa bersalah.
"Marah?" Jungkook bingung.
Eunha memeluknya. "Iya Kook, mungkin dia marah karena ada aku disini. Tadi pagi aja setelah kamu pergi, aku belanja sendiri, terus beresin apartemen ini dan masak buat kamu,"
Jungkook terkejut mendengarnya. SinB benar-benar keterlaluan. Bagaimana bisa perempuan itu sok tegar ketika ada Eunha disini, jika Eunha malah dijadikan seperti pembantu. Emosi menyelimuti dirinya kali ini.
Eunha tersenyum merasakan tubuh Jungkook yang mengeras menahan emosi.
"Tapi Kook, kamu jangan marahin dia ya... dia emang nggak keluar dari kamarnya seharian ini. Pasti dia belum makan Kook, dan kalo kamu marahin, nanti dia bisa kenapa-napa. Lagian, aku memang salah kok," ujar Eunha dengan nada sesedih mungkin.
Jungkook melepaskan pelukannya. Ia menatap Eunha dengan dalam. Baru saja ia dibuat nyaman oleh istrinya, kini hatinya kembali lebih percaya pada pacarnya.
"Kamu nggak salah, yang salah dia! Dia itu seorang istri! Nggak pantes males-malesan dan biar kamu kecapekan gini!" Ujar Jungkook menahan emosi.
Eunha menggeleng, "jangan marahin dia ya Kook, kasian..."
"Kenapa kamu malah mikirin dia sih? Dia salah! Aku harus kasih dia pelajaran!"
Abis adem ayem langsung konflik. Hehe.
T. B. C.
Yuk votenya:)🍎
Silahkan hujat juga gapapa😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Waktunya⏳end
Fanfiction⏳⏳ ✔ Semua itu memang berdasarkan waktu. Tapi, apakah akan berakhir dengan indah? Entah. Kita tak akan tahu tentang misteri hidup. _______ Jangan lupa vote nya guys🍎