9⏳P.W

387 49 3
                                    

Maaf jika ada typo🍎


⏳⏳

Setelah berjuang beberapa bulan. Akhirnya angkatan SinB ini juga wisuda. Mereka tampak senang, karena setelah ini kehidupan mereka tentu akan berubah.

Termasuk perasaan SinB yang sudah semakin tak karuan pada Jungkook. Tetapi laki-laki itu terus menatapnya datar. Bahkan Jungkook semakin mesra dengan Eunha. Awalnya SinB menyangkal jika ia tertarik pada Jungkook. Tetapi kenyataannya lain. Ia mulai menyukai manusia tampan itu.

Oh ya! Jangan lupakan pertemuan mereka. Keluarga mereka selalu bertemu setiap bulannya. Dan otomatis mereka juga sering bertatap muka satu sama lain.

Sekarang, waktunya Jungkook mengantar Eunha. Awalnya Jungkook kaget karena jalan rumah Eunha yang sama persis seperti ke rumah Jaehyun. Tapi ia mencoba menepis semua itu. Ia berfikir, mungkin mereka satu daerah.

Tetapi dugaannya semakin kuat saat Eunha mengatakan rumah Jaehyun itu adalah rumah orang tuanya.

"Ayo masuk dulu," ujar Eunha.

Mereka masuk, dan mendapati Jaehyun yang tengah bertengkar dengan ayahnya. Eunha tak menyangka jika ini akan terjadi.

"Dia penyebab aku begini! Kenapa kalian selalu memarahiku?!" Ujar lantang Jaehyun.

Eunha berlari memeluk ibunya. Jungkook hanya diam dipintu. Tanpa ia duga, Jaehyun menarik Eunha dengan kasar.

"Ini! Ini anak kesayangan kalian! Penghancur kebahagiaan! Gara-gara dia Vanesh meninggal! Semua gara-gara dia!" Jaehyun penuh emosi.

Jungkook menegang seketika. Apa maksud semua ini. Anak? Vanesh? Tentu Jungkook tahu siapa Vanesh. Gadis yang sangat Jaehyun cintai itu. Bukankah Vanesh meninggal karena kecelakaan? Apa hubungannya dengan Eunha? Pikiran itu berkecamuk dalam benaknya.

"Kalian tahu?! Jika saja Vanesh tidak menyelamatkannya, mungkin anak ini sudah tak punya kesempatan hidup!" Jaehyun berkaca-kaca.

"Tapi apa?! Vanesh bahkan mengorbankan nyawanya untuk bocah lemah ini" Jaehyun menghempaskan Eunha, hingga gadis itu tersengkur ke laintai.

"Bahkan aku nggak punya kesempatan buat natap matanya lagi?!"

"Dan asal kalian tahu! Dia juga membunuh saudari perempuannya kan?!"

"Aku bukan pembunuh!" Sangkal Eunha.

"Itu kenyataannya Jung Eunbi! Lo udah bikin marga Jung tercemar karena kelakuan lo yang bahayain nyawa orang!"

"HENTIKAN!" Lerai ayahnya.

"Jaehyun ingat! Dia saudaramu!" Ujar ibu Jaehyun.

"Saudara macam apa yang merusak kebahagiaan saudaranya sendiri?!" Marah Jaehyun.

Jungkook terpaku dengan kenyataan itu. Mereka bersaudara. Dan, ia tak menyangka jika Jaehyun sekasar itu pada Eunha. Ia berlari ketika melihat Eunha ditarik kasar oleh Jaehyun.

Bugh!

"Apa-apaan lo hah!" Jungkook memukul Jaehyun.

"Oh! Pahlawannya dateng toh," Jaehyun tersenyum miring. "Lo udah denger semua kan Kook?" Jaehyun tersenyum remeh, "Dan lo!" Tunjuk Jaehyun pada Eunha.

"Lo mau bikin persahabatan gue hancur hah?!"

"Jaehyun stop!" Ujar Jungkook.

"Lo sendiri yang bikin gue nggak bisa percaya lagi sama lo! Kenapa lo nggak bilang kalo Eunha saudara lo?!"

"Karena gue nggak mau ganggu kebahagiaan lo Kook! Lo tau? Gue benci sama dia! Sekarang terserah lo! Lo pilih gue, sahabat lo. Atau dia, penghancur kebahagiaan sahabat lo, dan persahabatan kita berakhir!" Ujar Jaehyun tajam.

Jungkook diam. Ia tak mau melepaskan Eunha, tapi ia juga tak mau kehilangan Jaehyun. Laki-laki itu bahkan baik, ia memikirkan kebahagiaan Jungkook. Padahal, perempuan yang Jungkook cintai itu adalah prempuan yang ia benci.

Jungkook jadi merasa bersalah. Ia membantu Eunha berdiri dan membuat Jaehyun tersenyum sinis.

"Jangan pernah kenal sama gue lagi!" Ujar Jaehyun tajam.

⏳⏳

"Arghhh!" Tiap kali SinB memandang foto masa kecilnya, kepalanya selalu pusing.

Bayangan hitam dan teriakan minta tolong selalu memenuhi kepalanya. Ia mencoba mengingat sesuatu, tapi tak bisa. Ia juga mencoba untuk mengingat siapa gadis yang berdiri disampingnya itu.

Ia tak mau bertanya pada kedua orang tuanya, maupun pada Minhyun. Karena mereka selalu menghindar ketika SinB menanyakan tentang masa lalunya. Mereka selalu mengatakan SinB tak perlu mengingatnya, SinB harus fokus pada masa depannya saja.

"Sebenarnya apa semua ini?" Ujarnya.

"Tidak-tidak! Tolong-tolong! Apa maksudnya?" Gumamnya.

"Sebenernya lo itu siapa?" Tanyanya pada foto tersebut.

"Argghhhh!! Pusing sekali! Kenapa gue nggak bisa inget?!" SinB tampak frustasi sekarang. Hingga ia ketiduran.










T. B. C.
Minta bintangnya dong:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang