Maaf jika ada typo🍎
⏳⏳
Memoleskan make up dan menyemprotkan parfum, SinB tersenyum melihat pantulan dirinya dicermin. Mengenakan dress selutut yang membuatnya tampak cantik dan manis. Tidak terlalu menor, dan SinB menyukai dirinya yang seperti itu. Ia nyaman tampil natural.
Hari ini Jungkook akan pulang, dan kata lelaki itu SinB hanya perlu menunggu dirumah.
Ia mengecek jam dan tersenyum, karena sebentar lagi suaminya itu pasti akan pulang.
_
Tetapi disisi lain, Eunha sedang menuju kebandara. Untuk apa? Tentu untuk menjemput Jungkook. Senyum terus terpancar pada wajahnya. Sampai di bandara, ia langsung turun dan menunggu kedatangan Jungkook.
Tak lama, orang yang ditunggu menampakkan dirinya juga. Orang itu keluar dan tampak celingukan kesana-kemari.
Eunha tersenyum dan segera berlari menghampirinya. Berhambur kepelukan laki-laki yang sudah beristri itu.
Tetapi aneh, Jungkook tak membalas pelukannya. Laki-laki itu tampak terkejut dengan kedatangannya.
"Kook?" Eunha menyadarkan Jungkook.
"Ah, iya?"
"Kok kamu nggak bales pelukan aku? Nggak kangen yah sama aku?" Eunha mengerucutkan bibirnya.
Jungkook tersenyum dan memeluk pacarnya itu. "Nih aku peluk," ujarnya.
Eunha tersenyum dan mengeratkan pelukannya. "Kangen...." ujarnya manja.
Jungkook terkekeh dan mengusap lembut kepala Eunha.
"Kamu mau langsung pulang?" Tanya Eunha.
"Iya,"
Gadis itu mengerucutkan kembali bibirnya. Ia tak terima dengan jawaban pacarnya itu. Ia masih rindu, dan ia tak mau pacarnya itu pulang dan menghabiskan waktu dengan istrinya.
"Kenapa hm?" Tanya Jungkook.
"Kamu mau pulang, padahal aku masih kangen," ujarnya.
Tangan Jungkook terulur untuk mengusap lembut rambut pendek pacarnya itu. "Aku lelah Eunha, aku cuma mau istirahat dikamarku." Ujarnya lembut.
"Tapi kamu pasti akan ketemu sama istri kamu Kook!" Rengeknya.
"Kalau itu sih pasti," santai Jungkook.
Eunha cukup terheran karena Jungkook sangat santai meresponnya.
"Aku cemburu!" Ujarnya dan membuat Jungkook terkekeh.
"Kamu lucu banget. Lagian siapa yang suruh kamu jemput aku hm?"
"Aku kan udah bilang. Aku kangen!" Rengek Eunha lagi.
"Okey, gini aja. Aku mau istirahat dan pulang. Besok kamu ke kantor aku aja. Nemenin aku seharian atau kita makan bareng," ujar Jungkook.
Akhirnya Eunha mengangguk. "Iya deh, tapi kamu pulang bareng aku ya, masih kangen..."
Jungkook tersenyum dan mengangguk.
⏳⏳
"Kok lama banget ya," gumam SinB.
Ia sudah menunggu dari satu jam yang lalu, tetapi Jungkook belum juga pulang. Padahal, supir yang menjemputnya sudah bilang jika Jungkook sudah sampai dibandara.
SinB bergerak gelisah. Ia pun memutuskan keluar. Menuju lantai satu, dan melihat pemandangan yang harusnya tidak ia lihat. Disana, ia melihat suaminya tengah berciuman dengan perempuan yang merupakan saudarinya sendiri.
Menahan sesak dan air mata, SinB berusaha setenang mungkin. Pantas lama, ternyata Eunha menjemput Jungkook. Oh.... apa itu sebabnya ia tak boleh menjemput Jungkook?
Sedangkan Jungkook berbalik setelah Eunha memasuki mobil. Ia melihat SinB yang juga menatapnya. Tetapi lagi-lagi Jungkook terpaku melihat perempuan yang sudah berstatus sebagai istrinya itu begitu cantik dan manis.
"Ups! Maaf," ujar seorang laki-laki ramah saat tak sengaja menabrak SinB. Laki-laki itu tersenyum, dan SinB membalas senyuman itu.
Rahang Jungkook mengeras. Entahlah, tiba-tiba ia tak menyukai saat SinB memberikan senyum pada laki-laki lain. Segera ia meghampiri SinB dan menatapnya tajam.
"Bawain kopet gue!" Ujarnya dan meninggalkan kopernya.
"Mau saya bantu mba?" Tawar laki-laki tadi.
Jungkook membalikkan badannya, dan dengan cepat ia menarik tangan SinB yang otomatis SinB kesusahan mengikutinya karena harus menyeret koper juga.
"Kook... sakit," cicitnya. Karena Jungkook mencengkram keras pergelangan tangannya.
Laki-laki itu dengan cepat menekan password apartemennya dan menghempaskan kasar tubuh SinB pada sofa.
"Awh.."
"Mau tebar pesona huh?" Marahnya.
"Kook, ak-"
"Gue nggak nyangka, seorang yang udah berstatus istri tapi tetap tebar pesona ke orang lain!" Ia menatap tajam SinB.
Bukannya takut, SinB malah tersenyum. "Kamu cemburu?" Tanyanya.
Jungkook terkekeh. "Cemburu? Justru gue ngerasa miris ada istri dari orang kaya, tapi berusaha jual diri. Apa yang nggak lebih baik dari murahan?" Ujar laki-laki itu dan langsung pergi ke kamarnya.
SinB terdiam. Entahlah, awalnya ia senang karena merasa Jungkook cemburu. Tapi akhirnya, kata-kata itu justru melukai hatinya.
T. B. C.
Silahkan hujat😅
Jangan lupa votenya:)🍎
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Waktunya⏳end
Fanfiction⏳⏳ ✔ Semua itu memang berdasarkan waktu. Tapi, apakah akan berakhir dengan indah? Entah. Kita tak akan tahu tentang misteri hidup. _______ Jangan lupa vote nya guys🍎