31⏳P.W

405 50 8
                                    

Maaf jika ada typo🍎
Aku harap nda ada plagiat buat cerita ini. Dua cerita aku lainnya diplagiat soalnya:)😑



⏳⏳



"Ada apa antara masa lalu aku sama pernikahan ini?" Tanya Jungkook pada sang ibu.

Ibunya menggeleng.

"Ma, aku udah bukan anak kecil lagi. Kasih tau aku ma!" Desak Jungkook lagi.

"Justru karena kamu sudah dewasa, papa rasa kamu harus cari tahu sendiri," ujar sang ayah menghampiri mereka.

Nampak sedikit ngilu saat melihat beberapa lebam dibagian wajah dan tubuh anaknya. Apalagi kini Jungkook mengenakan singlet putih yang memperlihatkan lengannya yang berotot. Yah... sesalah apapun dia, Jeon Jungkook tetap anaknya kan? Orang tua mana yang tega anaknya terluka?

"Pa-"

"Jungkook, jika Hwang- ah.. salah. Jeon Eunbi, menantu ayah itu bisa tahu dengan usahanya sendiri, kenapa kamu tidak?"

"Maksud papa?" Tanya Jungkook.

"SinB bernasib sama seperti kamu. Lupa ingatan masa lalu. Tetapi, ia sudah berhasil mengingat sekarang. Ia mencari tahu sendiri tentang masa lalunya."

Jungkook terdiam. Masih bingung dengan ucapan ayahnya.

"Jika kamu ingin tahu masa lalu kamu, berusahalah. Terserah nanti kamu akan memilih siapa diantara pacar dan istri kamu," ujar sang ayah setenang mungkin. "Jangan pernah temui kami sampai kamu benar-benar sadar dan bisa memilih yang terbaik." Lanjutnya.

"Pa-"

"Ini hukuman untuk kamu," ayahnya menatap ibunya. Sedangkan sang ibu hanya mengangguk, tanda setuju.

"Pergilah nak, lupakan kami sejenak. Fokuslah pada hidup kamu. Mama harap kamu sadar tentang semuanya," ujar ibunya.

"Ini den," bibi memberikan kemeja dan jas milik Jungkook.

"Pergi Jeon Jungkook" tegas sang ayah.




⏳⏳



Suasana di kamar nomor 97 ini memang sangat ramai. Sedari tadi canda tawa dan pertengkaran kecil terjadi disini. Tujuannya tentu untuk menghibur SinB, dan diri mereka sendiri.

"Eh, Jaehyun masih suka nggak sama Mbih?" Tanya Minhyun.

Merasa namanya disebut, Jaehyun pun menghentikan aksi mengupas apel. "Gue?" Tunjuknya pada diri sendiri.

"Bukan! Sodaranya kencur!" Ujar Taeyong asal.

"Ya lo lah bambank!" Kesal Yuju.

"Oke, gue ulangin nih. Bang Minhyun nanya, lo masih suka sama Mbih nggak?" Bam Bam.

Jaehyun menatap SinB. Begitu pula dengan SinB yang tampak tak enak menatapnya. "Udah istri orang," ujarnya.

"Kan masih segelan Hyun, lo pepet aja ampe cerai,"

Semua orang menatap Minhyun heran. Seorang kakak yang baik hati dan sangat menyayangi adiknya itu malah berkata seperti itu? Sebenci itukah Minhyun dengan Jungkook? Sampai-sampai ingin rumah tangga adiknya  bubar? Hm...

"Bang, lo waras kan?" Tanya Bam Bam.

"Gue tau lo benci sama Jungkook, tapi nggak gitu juga kali Minhyun..." protes Sowon.

"Lagian gue gak masalah kok bang. Gue yakin sih, mereka bahagia," kini Jaehyun bersuara.

Baru saja Minhyun akan meneruskan ucapannya, kalimat yang keluar dari mulut SinB membuat semua orang terdiam.

"Pilihan hati itu ada di aku. Kenapa kalian yang ribet sih? Toh yang ngejalanin itu aku,"

⏳⏳

"Puas kan bikin saudara lo masuk rumah sakit, dan lo jadi di benci banyak orang?" Ujar seorang laki-laki yang kini menatap remeh Eunha.

"Ming-"

Ya. Laki-laki itu Mingyu. Laki-laki yang selama ini memiliki rasa pada Eunha. Laki-laki yang selama ini ingin Eunha sadar tentang kelakuan egoisnya. Dan laki-laki yang selalu menghargai Eunha. Dan perlu diketahui, jika karena Mingyu lah Jaehyun akhirnya mau mulai memaafkan Eunha. Kurang apa lagi sih, perjuangan Mingyu?

"Lo nyesel?" Mingyu terkekeh remeh. "Orang kayak lo mana pernah nyesel?" Sinisnya.

"Mingyu... aku nyesel! Aku bener-bener nyesel!" Ujar Eunha dengan mata berkaca-kaca.

Mingyu mendekat, memberi tissue pada Eunha. "Hapus air mata lo. Itu nggak akan ngerubah apapun yang udah lo buat. Dan... jangan pernah temui gue lagi, sebelum lo bisa perbaiki semuanya,"

Setelah mengatakan itu, Mingyu langsung pergi begitu saja. Tak perduli dengan Eunha yang kini terduduk lemah dibangku taman.

Sebenarnya Mingyu sangat berharap ini terjadi dulu. Dan sekarang terjadi kan? Eunha mencarinya. Tetapi ego nya cukup besar. Ia tak akan semudah itu untuk kembali mengejar dan menerima Eunha seperti dulu.

"Maaf Eunha,"












T. B. C.
Votenya jangan lupa:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang