Kemarin sibuk bat. Wkwkwk
Maaf jika ada typo🍎⏳⏳
"Jung, maaf gue gak bisa pulang," ujar orang disebrang sana.
"Kenapa bang?"
"Gue ada urusan di Jepang. Jadi kemungkinan, seminggu lagi,"
"Ck, php lo ah!" Kesal Jungkook.
"Ya sorry man,"
"Ya udah,"
Setelah panggilan terputus, Jungkook menatap kesal layar ponselnya. Wonwoo benar-benar tak bisa dipercaya. Seminggu lalu, sepupunya bilang akan pulang hari ini. Tetapi, itu semua tidak terjadi.
Jungkook menghela nafasnya. Ia harus bertemu klien hari ini.
Laki-laki Jeon dan sekertarisnya itu menuju ke tempat pertemuan.
Disisi lain, Eunha dan SinB sedang asik memilih-milih bahan untuk dimasak dan disimpan sebagai persediaan selama satu bulan.
"Mbih, yang ini lebih seger," Eunha memberikan SinB sayuran itu.
"Iya," SinB menerimanya dan setuju.
"Oh ya, nanti temenin aku beli baju ya, nggak enak minjem kamu," ujar Eunha dan SinB mengangguk.
"Eunha? SinB?" Ujar Bam Bam yang tak sengaja berada ditempat itu juga.
"Bam Bam?" SinB.
"Ngapain lo berdua?" Tanya Bam Bam.
"Belanja lah, harusnya kita yang nanya. Kamu ngapain disini? Mau jadi chef? Apa disuruh mama kamu?" Tanya Eunha.
"Ck, nggaklah. Gue nemenin Umji," jawab Bam Bam menunjuk perempuan yang sedang memilih buah.
Eunha dan SinB menggangguk paham.
Tak lama, Umji juga menghampiri mereka. Terjadilah obrolan-obrolan ringan ala perempuan. Membuat Bam Bam menyesal menyapa mereka dan membuat Umji menghampiri. Kan kalo gini Bam Bam dicuekin!
⏳⏳
Jungkook tak menyangka jika kliennya adalah sahabatnya. Seseorang yang pernah jadi sahabat lebih tepatnya.
Yap. Jung Jaehyun adalah kliennya kali ini.
"Baiklah, saya menerima kerja sama dengan perusahaan anda." Ujar Jaehyun sambil meletakkan map yang sempat ia pegang tadi.
Laki-laki Jung itu menatap Jungkook datar. Mereka seolah tak kenal satu sama lain.
"Tolong urus perjanjiannya," ujar Jaehyun pada sekertarisnya.
Sang sekertaris mengangguk dan segera mengeluarkan map berisi perjanjian kerja sama mereka. Berbeda dengan Jungkook yang terkejut melihat siapa kliennya, Jaehyun justru santai. Ia tahu jika itu Jungkook. Tetapi ia tak perduli, selagi itu berhubungan dengan masa depan, ia tak mempermasalahkannya. Toh, ia butuh untuk melancarkan proyek ini.
"Dalam perjanjian ini, yang terpenting anda tidak boleh mengecewakan kami," ujar sang sekertaris.
"Ya, apalagi mengkhianati. Karena saya benci keduanya," ujar santai Jaehyun seakan ia menyindir masa lalu mereka. Yang mana Jungkook lebih memilih Eunha daripada persahabatan mereka.(ada di part 9-11).
Jungkook hanya mengangguk. Ia menandatangani surat perjanjian itu.
"Baik, kami akan berusaha menjaga kepercayaan kalian," ujar sekertaris Jungkook.
"Bagus, saya harap begitu," Jaehyun berdiri dan langsung meninggalkan tempat itu.
Entahlah, Jungkook agak merasa aneh. Ia merasa bersalah, dan juga merasa kehilangan sahabat yang sudah lama mereka bersama. Apalagi Jaehyun adalah yang paling dekat dengannya. Dan setelah Jaehyun memutuskan persahabatan mereka, Bam Bam dan Mingyu juga tak pernah menampakkan wajahnya.
⏳⏳
Setelah berbelanja, kedua perempuan itu meneju ke apartemen.
"Ini mbih baju kamu. Makasih ya, udah minjemin," Eunha memberikan baju SinB.
"Sama-sama,"
"Oh ya. Aku mau istrirahat ya, capek soslnya,"
SinB mengangguk, "istirahat aja,"
"Okey, kalo kamu udah selesai, bangunin aku biar nanti aku bantu kamu nyiapin makanannya,"
SinB hanya mengangguk mengiyakan. Tak ada salahnya kok Eunha membantunya. Ia rasa, Eunha sangat baik hari ini. Apakah uninya itu sudah mulai sadar? Atau Eunha mau memperbaiki hubungan persaudaraan mereka?
Tak ingin ambil pusing, SinB hanya tersenyum tentang itu. Setidaknya, Eunha baik padanya. Pikiran-pikiran positif pun mulai mengelilingi otaknya.
"Eum... masak apa yah," pikir SinB sambil memandang belanjaannya.
"Biasanya kalo ibu lagi seneng, ibu masak yang spesial. Kayak makanan khas giti loh sayang,"
Perkataan ibunya dulu itu membuat senyum SinB melebar. Ia pun menyiapkan bahan-bahan untuk memasak dan membereskan yang tidak perlu.
Sedangkan Eunha tidak istirahat, ia menatap SinB dari pintu kamar Jungkook.
"Makanan kesukaan Jungkook apa ya," pikir SinB. Ia menatap ponselnya, dan kemudian terlintas ide untuk menghubungi sang mertua.
T. B. C.
Lagi adem ayem...
Votenya jangan lupa:)🍎
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Waktunya⏳end
Fanfiction⏳⏳ ✔ Semua itu memang berdasarkan waktu. Tapi, apakah akan berakhir dengan indah? Entah. Kita tak akan tahu tentang misteri hidup. _______ Jangan lupa vote nya guys🍎