17⏳P.W

367 48 9
                                    

Maaf jika ada typo🍎



⏳⏳



SinB sedang menyiapkan sarapan untuk Jungkook. Ia tersenyum saat melihat ayam goreng dan sayuran yang ia masak.

Jungkook keluar dengan stelan kantornya.

"Kook, kita sarapan dulu," ajak SinB tersenyum.

"Lo aja, gue nanti dikantor," tolak Jungkook dan langsung pergi. Meninggalkan SinB yang tengah kecewa. Meskipun tadi Jungkook sempat terpana melihat senyum yang bak dejavu untuknya.

Memasuki kantor yang kini telah menjadi miliknya, Jungkook disambut oleh para karyawan dan menerima ucapan selamat atas pernikahannya. Mau tak mau Jungkook harus membalasnya seramah mungkin.

Ketika sampai diruangannya, ia menghembuskan nafas lelah. Lelaki Jeon itu teringat akan kata-kata Eunha saat di pernikahannya.

___

Flashback.

Jungkook menuju ke dekat gudang, seperti yang Eunha katakan dalam pesannya.

"Kamu datang juga. Aku kira kamu sibuk sama istri kamu itu," ujar Eunha.

"Ada apa?" Tanya Jungkook.

"Jadi, kita harus akhiri hubungan ini?" Eunha mendekat pada Jungkook.

"Aku nggak tau,"

Eunha tertawa renyah, "Kook, kemarin kamu bilang nggak akan putus. Sekarang nggak tau? Jawaban apa itu?"

Bingung. Itulah yang Jungkook rasakan. Saat menggenggam tangan SinB, membuat pikirannya goyah. Tangan lembut itu seperti pernah ia rasakan sebelumnya. Tetapi Jungkook tak tahu apa semua itu.

"Kenapa? Kamu mikirin dia?" Sindir Eunha.

"Okey Kook, aku rasa kamu lebih seneng kalo aku mati sekarang," Eunha mengeluarkan cutter dan meletakkannya pada pergelangan tangan kiri gadis itu.

"Eunha jangan!" Cegah Jungkook.

Tetapi Eunha mulai menyentuhkan benda tajam itu pada tangannya. Jungkook dengan sigap menyingkirkannya dan memeluk tubuh kecil tersebut.

"Jangan lakukan itu,"

"Aku cinta kamu Jungkook," Eunha terisak.

"Aku juga," lirih Jungkook.

Flashback end.

____

"Ngelamunin apa?" Tanya seorang dari pintu.

Jungkook tersenyum, "gapapa, lo tumben kesini?" Melihat Bam Bam dengan senyumnya.

"Hm, gue cuma mampir sih, gue kira lo nggak berangkat," ujar Bam Bam.

"Kenapa harus nggak berangkat?"

"Ck, harusnya lo libur kali Kook, nikmati waktu berdua sama istri lo,"

"Ga penting," ujar Jungkook pelan, dan mulai membuka laptopnya.

Bam Bak hanya menggeleng pelan. Temannya yang terkenal lebih kalem ini mulai jadi orang brengsek tanpa disadari.




⏳⏳


SinB menatap foto masa kecilnya dengan penuh harap bisa mengingat semuanya. Tetapi mustahil, ia tak bisa mengingatnya. Ini benar-benar sulit.

"Siapa uni? Siapa kak Jung?" Gumamnya.

"Aku harus tau!" Kesalnya.

Ia mengambil tas nya dan memesan sebuah taksi online untuk mengantarnya mencari tahu. Ia akan pergi ke sekolah dasarnya dulu, dan bertanya pada guru-gurunya. Mungkin mereka ingat tentang siapa ia. Kali ini SinB benar-benar harus mendapatkan informasinya, meskipun sedikit.

_

"Jungkook!" Ujar seorang gadis yang tiba-tiba memasuki ruangannya.

"Aku bawain kamu makanan. Pasti belum makan kan?" Gadis itu meletakkan makanan yang ia bawa.

"Eunha," Jungkook tersenyum dan menghampiri Eunha.

Tanpa ia duga, gadis itu malah mencium pipinya dan membuat Jungkook mematung. Tetapi sedetik kemudian ia tersenyum.

"Nyuri start hm?" Jungkook memeluk Eunha dan memangku gadis itu disofa.

"Aku suapin ya?" Eunha mengambil kotak makan tersebut dan mulai menyuapi Jungkook. Karena posisinya ia duduk menyamping dipangkuan Jungkook, membuatnya mudah untuk menyuapi laki-laki yang sudah beristri ini.

"Kenapa?" Jungkook bingung karena Eunha yang tiba-tiba berhenti dan memasang ekspresi cemberut.

"Aku nyuapi orang yang udah punya istri," ujarnya.

"Jangan ingat siapapun kalo kita lagi berdua," Jungkook menenangkan.

"Kook, besok hari libur dan aku ada urusan sama keluarga,"

"Urusan apa?"

"Tentang aku dan Jaehyun,"

"Lalu?"

"Yah artinya besok kita nggak bisa jalan bareng," Eunha lesu.

"Tenang aja, minggu depan kan bisa," ujar Jungkook.

Eunha langsung berbinar. "Bener?"

"Iya,"

"Makasih," Eunha mencium pipi Jungkook.

"Kok nggak ngebales?"

Jungkook terkekeh dan langsung menyambar bibir kecil milik kekasihnya itu. Hei Jeon Jungkook, apa kau tidak mengingat jika istrimu lebih berhak menerimanya?

Sepertinya ia memang sedang tak sadar, atau terlalu terpengaruh oleh Jung Eunbi sehingga melupakan seseorang yang bahkan lebih tulus padanya.







T. B. C.
Pencet tanda bintangnya:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang