38⏳PW

588 47 3
                                    

Maaf jika ada typo🍎



⏳⏳



Dua bulan berlalu. Rumah tangga Jeon Jungkook dan Hwang Eunbi yang kini telah berubah marga menjadi Jeon Eunbi itu tampak baik-baik saja.

Tak ada lagi kata pisah kamar, kebencian, kemarahan dan segala gonjang-ganjingnya. Bahkan kecanggungan pun tak ada diantara interaksi mereka.

"Aku masih nyesel," ujar Jungkook.

SinB tersenyum dan memengang tangan suaminya. "Kata kamu kan kita harus lupain semuanya yang dulu. Jadi, kenapa kamu masih ngomongin itu terus?"

Jungkook melepas pegangan SinB. Tetapi diganti dengan tangannya yang menggenggam erat tangan istrinya. Menatap dalam kedua manik mata indah itu.

"Aku beruntung banget punya istri kayak kamu," Jungkook menghirup udara untuk mengisi pernafasannya yang mulai terhambat karena sesak didada saat ia kembali merasakan penyesalan.

"Aku nggak tau, kalau mungkin aku terlambat sedikit... aja. Mungkin kamu sekarang udah ngga sama aku lagi," ujar laki-laki itu.

Lagi-lagi nyonya Jeon itu hanya memberinya senyuman manis. "Sampai kapan kamu nyesel, hm?"

Jungkook menggeleng.

SinB mengeratkan gengaman tangan mereka. Suasana malam di taman ini memang sangat sejuk dan menenangkan.

"Kamu nggak boleh kayak gini Kook," SinB menatap suaminya dalam. "Semua yang kamu pikirkan tentang terlambat itu nggak akan terjadi,"

"Kenapa?"

"Eum... tapi maksud kamu, terlambat itu apa dulu?" SinB malah balik bertanya.

Jungkook menghela nafasnya. "Terlambat menyadari, dan kamu jadi milik orang lain?"

SinB menggeleng. "Nggak akan terjadi!" Ujarnya mantap.

"Kenapa?"

"Aku emang lelah, tapi untuk ninggalin kamu....." SinB menjeda kalimatnya. Melepas genggaman tangan mereka, dan menatap langit malam. "Aku nggak bisa ninggalin kamu,"

Kemudian nyonya Jeon itu menatap suaminya. "Kamu tau kenapa?"

Jungkook menggeleng.

"Semarah apapun aku, setakut apapun aku ke kamu, tapi aku nggak akan ninggalin orang yang dulu sering jagain aku, yang bahkan nempel terus sama aku" SinB terkekeh. "Masa kita terlalu berharga untuk jadi tembok pelindung kesetiaan aku ke kamu,"

Tak ada kata-kata, Jungkook memeluk erat istrinya. Berbagai penyesalan muncul dan ditambah lagi dengan kata-kata istrinya yang kini membuatnya semakin menyesal dalam atas perlakuannya kemarin-kemarin.

"Aku nggak tau harus apa lagi Jeon Eunbi.... bahkan sekuat itu perasaan dan hati kamu? Aku malu! Malu sama kamu! Kamu sangat setia, lalu apa aku? Aku cuma orang yang nyia-nyiain hal paling berharga dalam sebuah hubungan itu,"


⏳⏳


"Permisi..." ujar seorang perempuan yang tersenyum di depan pintu ruangan Jungkook yang terbuka.

"Eoh?" Jungkook yang awalnya duduk pun kini berdiri.

"Apa kabar Kook?" Perempuan itu berlari dan memeluk Jungkook.

"Lisa," Jungkook membalas pelukan perempuan itu.

Lisa melepaskan pelukannya. Tersenyum lebar pada pria yang menjadi teman sekelasnya waktu SMA dulu. Jangan ditanya sedekat apa mereka. Sangat dekat, bahkan jika orang melihat interaksi diantara mereka, orang-orang akan mengira mereka adalah sepasang kekasih.

Awalnya mereka tak terlalu akrab, tetapi karena Bam Bam, mereka menjadi dekat dan sangat akrab.

"Ketemu Bam Bam yuk!" Ajaknya.

"Gue masih ada banyak kerjaan,"

Lisa mengerucutkan bibirnya. "Lo mah ga asik!"

"Lo bisa ketemu sendiri kok,"

Menghela nafas malas, Lisa hanya mengangguk. "Oke, gue pamit. Bye!" Lisa melambaikan tangan dan berjalan keluar.

Setelah Lisa pergi, Jungkook melihat seorang perempuan yang menatapnya marah disana. Membuatnya tidak jadi duduk, dan menghampiri perempuan yang bahkan mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.

Plak!

Satu tamparan mendarat sempurna di pipi kanan lelaki Jeon itu.

⏳⏳

Tersenyum kecut menatap foto pada layar ponselnya, Jaehyun melempar asal ponsel itu dan merebahkan dirinya di sofa ruangannya. Menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Melakukan gerakan, hingga wajahnya terusap dengan kasar.

"Kenapa bisa begini?" Gumamnya.

"Abis Vanesh, SinB terus siapa lagi?"

"Kenapa orang-orang yang gue sayang ninggalin gue?"

"Kenapa gue nggak pernah ngerasain yang namanya hubungan utuh?"

Tak lama, ponselnya berbunyi. Menampilkan nama SinB disana. Membuat Jaehyun menaikkan sebelah alisnya.

"......"

"Kenapa?"

"......"

"Oke, gue otw"

Jaehyun memakai kembali jas yang sempat ia lepaskan tadi. Merampas kunci mobil, dan menuju ke tempat yang SinB katakan untuk mereka bertemu.







T. B. C.
Hmmm.... siap konflik selanjutnya?😅
Jangan lupa vote👌
:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang