19⏳P.W

367 44 7
                                    

Maaf jika ada typo🍎


⏳⏳



Malam ini Jungkook akan pergi ke luar kota seperti yang diucapkan laki-laki itu pagi tadi. SinB pun sudah menyiapkan keperluan Jungkook.

Terlihat pintu kamar mandi terbuka, dan menampilkan Jungkook yang baru saja selesai mandi. Laki-laki itu menatap tajam ke arah wanita yang berstatus sebagai istrinya itu.

"Ngapain disini?" Tanyanya datar.

SinB tersenyum, "Cuma nyiapin keperluan kamu kok" ujarnya. "Ya udah kalo gitu, aku keluar" SinB tersenyum semanis mungkin, kemudian berjalan keluar.

Tiba-tiba saja tubuh Jungkook mematung. Jantungnya serasa berhenti berdetak. Mencerna apa yang baru saja ia lihat tadi. Senyuman manis yang membuat bayangan hitam itu kembali hadir dalam benaknya.

Disisi lain, ada Eunha yang sedang termenung di taman sendirian. Tetapi seseorang hadir dan duduk disampingnya.

"Memikirkan ke egoisan sendiri hm?" Sindir orang itu.

"Aku tau, kamu lagi bingung. Tapi kalo menurutku sih, lebih baik mundur," ujarnya lagi.

"Kamu nggak tau apa-apa!" Tegas Eunha.

Orang itu mengangguk. "Iya, aku emang nggak tau apa-apa. Tapi aku ini punya rasa, dan aku cuma mau kamu sadar jika mundur adalah pilihan terbaik,"

"Sebenarnya kamu itu mau apa?"

"Aku? Apa kurang jelas? Aku cuma mau kamu cari jati diri kamu sendiri, tanpa mengusik orang lan,"

Eunha berdiri. Tak mau menanggapi ucapan orang tak jelas itu. Ia melangkah pergi meninggalkan taman tersebut.

⏳⏳



"Jungkook, meskipun kamu nggak nganggap aku, tapi aku mohon.. kamu jaga diri baik-baik ya. Jangan makan makanan yang istant, jangan terlalu capek dan istirahat yang cukup. Aku nggak berharap lebih kok, selain kamu pulang dengan keadaan baik-baik aja," SinB tersenyum, dan membuat Jungkook kembali mematung.

"Jungkook?"

"Ah? Iya," ujar pria Jeon itu dan langsung pergi.

SinB hanya menghela nafasnya. Selama Jungkook pergi, ia akan mengorek informasi yang telah ia lupakan. Ia telah menemukan beberapa hal yang bisa memudahkannya.

_

"Namanya Jung Eunbi. Itu saudari kamu. Kamu lupa ya? Bahkan dulu kalian nempel banget... bahkan deket juga sama dua anak laki-laki yang tampan,"

"Dua laki-laki tampan?"

"Iya, si duo Jeon. Sama kayak kamu sama saudari kamu, mereka juga nempel terus."

"Siapa duo Jeon itu bu?"

"Jeon Wonwoo dan Jeon Jungkook,"

__

"Mungkin nggak kalo Jungkook itu Kookie?" Gumam SinB sambil menatap punggung Jungkook yang telah menghilang.

"Tapi jika iya, kenapa dia nggak inget aku juga? Nggak mungkin kan kita amnesia barengan?"

SinB memutuskan untuk masuk ke dalam. Ia mulai istirahat, agar besok punya tenaga untuk menyelidiki hal ini lebih lanjut.

_____

Eunha tak tahu lagi haeus bagaimana. Rasa ego nya begitu mendominasi pada dirinya. Ia tahu Jungkook sedang di luar kota. Dan, ia juga tahu kalau Wonwoo--saudara Jungkook akan datang minggu depan.

Bukan apa-apa, disini yang mengingat semuanya adalah ia dan Wonwoo. Dan kalau Wonwoo pulang, itu artinya Jungkook akan tahu semuanya. Lalu bagaimana dengan Eunha? Sanggup kah ia?

"Aku nggak bisa kehilangan Jungkook. Maaf Mbih... tapi aku janji, ini terakhir kalinya aku egois dan terakhir kalinya aku nyakitin kamu. Sorry my sister," gumamnya sambil menatap foto masa kecilnya.

"Ah! Bukan sister kali ini, tapi kamu udah jadi rival buat aku,"

_

Sedangkan SinB, ia sedang bercengkrama dengan seseorang yang berpotensi besar membatu memulihkan ingatannya. Dengan cara ia menjelaskan jika lupa ingatan, dan orang itu mengerti. Langsung menceritakan semua yang terjadi.
_

"Kebanyakan melamun itu nggak baik. Kenapa nggak mundur aja?" Ujar seseorang yang duduk disamping Eunha.

"Kenapa kamu selalu hadir?" Kesal Eunha.

"Karena bukannya begitu seorang pria yang baik? Aku cuma pengen kamu sadar aja," orang itu tersenyum pada Eunha.

"Cukup! Aku muak dengerin kamu!"

"Jung Eunbi, aku tau semuanya. Jangan sangka aku orang baru dan tak tau apa-apa. Karena asal kamu tahu, semua informasi itu senjata untuk kamu menyadari perasaanku," ujar pembut orang itu dan kenggenggam tangan Eunha.









T. B. C.
Haduh... 'orang itu'?
Yok vote!:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang