6. Tak Punya keseriusan

1.9K 211 3
                                    

"Aku tak tahu dengan hatiku sendiri, kenapa aku harus menunggu mu yang jelas-jelas tidak mempunyai keseriusan dalam setiap lisanmu "

~API~


Sedari tadi perasaan Eliza gelisah sekaligus deg-degan, dan juga takut Entahlah Eliza tidak bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini, dia masih memikirkan apakah benar Arsen akan datang ke rumah nya untuk melamar dirinya?
Namun mana? Pria itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya bahkan sudah lewat isya! Apakah dirinya sedang dibodohi? Sungguh kenapa dia begitu baper kala Arsen berkata "menikahlah dengan saya!"

"Bodoh Eliza! Bodoh!" Batin dirinya menggerutu

Tok tok

Suara seseorang di balik pintu kamar Eliza

"Iya umi, Apakah ada tamu?" Tanya Eliza setelah membuka pintunya

"Tidak umi cuma mau ngajak kamu makan malam" ajak umi Inah

"Oh El k__"

"El kira apa, kamu menunggu seseorang?"

"Tidak umi"

Dan sekarang Eliza sudah duduk di meja makan yang sederhana dengan umi dan Abang Azam. "El, besok Abang kembali ke pesantren jadi di sini Abang titip umi jagain dia ya" ucap Azam membuat Eliza kaget bukannya Azam cuti selama dua Minggu, lantas ini masih 4 hari Azam ada di sini.

"Bukannya Abang cuti dua Minggu?" Tanya Eliza

"Iya, Abang terpaksa harus kembali ke pesantren. di sana ada yang sedang membutuhkan Abang" jawabnya

Eliza mulai berkaca-kaca baru saja dia mendapat kasih sayang dari seorang kakak karena seumur umur Eliza tidak mempunyai kakak. "Jadi Abang ninggalin El ya" ingin rasanya air mata itu menetes begitu saja

"Kamu jangan sedih, Abang kamu juga kembali lagi" ucap umi Inah mengelus puncak kepala putrinya itu eh ralat putri tirinya.

"Tapi umi_"

"Sudah jangan sedih kita makan yuk"

Sebenarnya Azam memang tidak ingin meninggalkan umi dan gadis pujaannya itu, namun bagaimana lagi di sana ada seseorang yang sedang membutuhkan nya, Azam berjanji setelah kembali dari pesantren dia akan segera menghitbahkan Eliza, ia tak peduli apa konsekuensi nya nanti.

"Umi perhatiin dari tadi siang kamu seperti nya gelisah, ada apa cerita sama umi!."

"Tidak ada apa-apa umi, cuma banyak tugas aja" bohong Eliza, Ya Allah maafkan hamba karena telah berbohong kepada umi, hamba belum siap untuk cerita ke umi, hamba takut bahwa hamba sedang di bodohi dan nanti pada akhirnya menggoreskan rasa kecewa.

"Benar tidak ada apa-apa?" Timpal Azam memang karena sedari tadi Azzam memperhatikan Eliza yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Iya tidak ada apa-apa kok bang"

"Ya udah setelah makan istirahat aja jangan mikirin apa-apa"

"Iya bang"

Inah sedikit tersenyum menyadari sikap perhatian putranya itu kepada Eliza dan apakah Inah juga merasa bahwa putranya itu memiliki perasaan lebih dari seorang kakak dan adik.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Eliza masih saja menunggu kehadiran Arsen di rumahnya. "Aku tak tahu dengan hatiku sendiri, kenapa aku harus menunggu mu yang jelas-jelas tidak mempunyai keseriusan dalam setiap
lisanmu" batin Eliza

Segera dia membaringkan tubuhnya di kasur miliknya itu, pikirkan terusan berputar dengan perkataan Arsen

"Menikahlah dengan saya!."

Assalamu'alaikum Pangeran Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang