11. Tragedi di lift

1.9K 209 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

"Berkata ikhlas memang sangatlah lah mudah namun untuk melakukan sangatlah sulit. Karena mengikhlaskan adalah puncak tertinggi dalam mencintai"

~API~


Kata siapa cinta selalu berakhir dengan indah? Tak semua cinta berakhir dengan indah bahkan ada yang berakhir dengan tragis. Tapi tidak sepantasnya kita menyalakan fitrah cinta ini. Sebenarnya yang salah itu bukan fitrah itu sendiri tapi seseorang itu lah, seseorang yang merasakan fitrah itu sendiri.

Seseorang itu terlalu berharap lebih jika memang dia adalah jodoh nya padahal belum tentu juga. Jika fitrah itu tidak bisa di menangi yang bisa kita lakukan adalah mengiklaskan. Memang mengikhlaskan tidak semudah membalik telapak tangan, tapi jika kita tidak berusaha kata ikhlas itu akan berhenti di tenggorokan.

Yah mata ini melihat seseorang itu sudah bahagia, dia tertawa dengan pasangannya sedangkan dirinya masih tertinggal di sini tertinggal dari cinta yang terpuruk.

"Melihat senyum mu saja sudah membuat aku bahagia" gumam bibir itu.

Hatinya perih menerima kenyataan ini. Di sana seseorang itu sedang tersenyum bergandengan tangan dengan kekasih halalnya, seseorang itulah yang membuat tekat dia untuk memantaskan diri untuk bersanding dengan seseorang itu, mengikhtiarkan adalah cara dia mencintai seseorang itu,dan mendo'akan adalah cara dia mengungkapkan perasaannya kepada seseorang itu.

Hingga kata ikhlas yang terlontar serasa tercekat di tenggorokan. Kata ikhlas memang sulit untuk dia.

"Astaghfirullah, astaghfirullah.." bibir itu komat kamit meminta maaf dan memohon agar di ampuni oleh Allah karena dia memikirkan seseorang yang bukan mahram nya.

"Aku tahu mencintai seseorang  yang sudah mengikat janji dengan orang lain adalah haram. Maka dari itu tolong hilangkan rasa ini, rasa yang setiap detik nya menyiksa batinku cinta itu datang karena-Mu dan cinta ini pergi juga karena-Mu" ucap bibir itu lirih.

"Assalamualaikum bang" bibir seseorang itu bergerak mengucapkan salam membuat seseorang yang di beri salam itu merasakan nyeri. Yah bagaimana tidak nyeri melihat kemesraan pasangan baru ini.

"Saya gandeng kamu agar umi tidak curiga" bisik Arsen tepat di telinga Eliza dan jika dilihat dari samping seperti Arsen sedang mencium Eliza.

"Hmm" hanya deheman yang keluar dari bibir Eliza, ia tidak bisa banyak bicara karena di hadapannya ada abangnya Azam.

"Khem nggak kasian sama yang jomblo" sindir Azam. Dan yang di sindir tertawa dalam hati, karena aktingnya berhasil dengan baik sehingga Azam berkata seperti itu.

"Makannya buruan nikah bang, kan bisa gandengan kayak gini" timpal Eliza menambah nyeri di ulu hati Azam.

"Benar bang" ucap Arsen mengiyakan Eliza namun tetap dengan wajah datar nya karena dari lahir sudah datar dan tidak bisa ber ekpresi.

Azam tersenyum dan menjawab  "jodoh abang belum kelihatan hilalnya."

Membuat orang yang ada di sini tertawa, kecuali Arsen kalian pasti tahu kalau Arsen itu alergi tersenyum jika senyum sekali saja pasti mengaduh kejang-kejang, tapi bukan Arsen yang kejang-kejang malah seseorang yang melihat senyum nya itu.

"Umi udah bangun" tanya Azam melihat umi Inah sudah bangun, padahal seperti umi seseorang tidur mungkin karena dia terlalu memikirkan nasib cintanya.

"Udah bangun dari tadi, umi juga dengar percakapan kalian" jawab Inah tersenyum ia juga merasa kan sakit seperti Azam, dia kehilangan putrinya dan itu membuat ia sakit yah sakit menahan rindu.

Assalamu'alaikum Pangeran Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang