15. Orang gila

1.7K 194 4
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

"Sudah, hapus air matamu. Jangan  menangisi seseorang yang sama sekali tidak pernah manangisimu"

~Rayhan Oberoy~

Kini Eliza tengah berada di taman kota, ia sengaja di turunkan di sini karena Arsen tidak bisa mengantarkan Eliza pulang karena ada meeting mendadak setelah acara pemakaman Paman Erlan tadi.

Eliza duduk termenung menatap sekitar. Tak sengaja matanya melihat sepasang kekasih yang bermesraan dan kenapa melihat itu dia merasakan sakit. Eliza kembali teringat dengan seseorang yang menelfon suaminya dengan sebutan sayang. Dirinya bertanya-tanya siapakah perempuan itu?

Apakah perempuan itu yang membuat suaminya enggan menjatuhkan hati?

"Hallo sayang"

Ucapan itu seakan seperti kaset yang di putar berulang ulang.

Tes

Kristal bening jatuh tanpa permisi membasahi pipinya. Hatinya berkecamuk. Dia mengambil secarik kertas dan pulpen berwarna merah yang ada di tasnya. Dan di mulai menulis.

Hidup bersamamu memang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Namun dengan seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa dengan kehadiran mu.

Hingga, mencintai mu adalah kebahagiaan tersendiri bagi ku.

Dan mengharapkan cinta mu adalah mimpi terbesar ku.

Aku berharap...kita dapat tetap bersama hingga menuju ke surga-Nya.

Berharap... menjadi renta, lalu menua bersamamu.

Berharap... akulah tempat ternyaman untuk mu pulang.

Berharap... akulah satu-satunya pendamping hidup mu

Namun semua itu hanyalah anganku.

Kamu tidak pernah memberikanku celah untuk sekedar masuk dalam kehidupan mu atau bahkan ke dalam hatimu.

Aku tak tahu tulang rusuk siapakah yang kamu harapkan. Tapi yang harus kamu ingat akulah tulang rusuk mu, akulah pendamping hidup mu, lantas kenapa kamu masih mengharapkan tulang rusuk wanita lain? Takdirmu aku dan takdirku bersamamu.

Tiba-tiba saja angin berhembus dengan kencang membuat kertas yang tadi terbang. Dan jatuh tepat di dahi seorang pria yang tidak Eliza kenali.

"Sudah, hapus air matamu. Jangan  menangisi seseorang yang sama sekali tidak pernah manangisimu" ucap pria itu dengan membaca isi kertas yang terbang tadi.

"Maaf jangan lancang membaca tulisan orang lain" ucap Eliza ketus.

"Saya tidak lancang tapi suruh siapa kertas nya nimpuk di dahi saya." jawab pria itu enteng.

"Siapa kamu?" tanya Eliza. Karena ia memang tidak mengenali sosok pria ini.

"Kenalin saya makhluk hidup yang bernama Rayhan,Rayhan Oberoy" ucapnya memperkenalkan diri dengan gaya bak anak TK yang baru memasuki jenjang sekolah.

Eliza tertawa melihat cara memperkenalkan diri laki-laki dihadapan nya yang sekarang duduk di rerumputan. Sungguh Eliza berfikir lelaki ini sudah gila.

"Gitu dong ketawa, siapa tahu ada yang terpikat dengan tawa manismu itu"  ujar pria bernama Rayhan membuat Eliza menggeleng kan kepala nya.

"Rayhan kenapa duduk di bawah kan kotor?" tanya Eliza prihatin karena dengan tidak malunya lelaki bernama Rayhan itu duduk di bawah bersama rerumputan.

Assalamu'alaikum Pangeran Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang