"Walaupun kebencian lebih besar, percayalah kekutan cinta akan tetap menjadi pemenang"
~API~
Setelah sholat isya Eliza sedang mengerjakan tugas fisika nya dengan sedikit malas. Sungguh otaknya tidak bisa di ajak kompromi, Eliza hanya mencoret-coret kertas tanpa mengerjakan tugas fisika nya, fikirannya terfokus kepada seorang perempuan cantik yang tadi siang mengaku sebagai calon tunangan Arsen."Hai" sapa perempuan cantik yang tidak Eliza kenali.
"Siapa kamu?" tanya Eliza to the point karena dia sudah kelewat kepo.
"Kenalin saya Risa calon tunangan Arsen dan kamu siapa" jawab perempuan bernama Risa
Deg
"Apa ini perempuan yang mas Arsen cinta? Lantas kenapa menikahi Eliza" batin Eliza bertanya-tanya dan tanpa di sadari Kristal bening sudah jatuh membasahi pipinya.
"Hey mbak kenapa menangis?" tanya Risa bingung.
"Siapa kamu?" pertanyaan sama kembali keluar dari bibir Eliza dia masih ingin memastikan bahwa apakah ini benar.
"Saya Risa calon tunangan Arsen!" jawaban sama itu kembali terulang lagi.
"Kalau kamu calon tunangan Arsen saya istri nya" ucap Eliza membuat Risa tidak percaya. Pasalnya dia sudah di jodoh kan dengan Mamanya dan mama Jihan.
Entahlah setelah menjawab itu perempuan bernama Risa itu pergi meninggalkan kediaman Keenandra.
"Hey kenapa kamu bengong aja dan mencoret-coret kertas? jangan membuang-buang kertas karena kertas itu berharga, kertas terbuat dari kayu dan jika dengan terus menerus di tebang untuk pembuatan kertas maka pohon di Indonesia akan habis" ucap Arsen bagaikan guru.
Eliza membenarkan perkataan Arsen. Namun mod nya down setelah bertemu dengan perempuan tadi.
"Kalau kamu tidak mengerjakan, saya akan kurangi nilai kamu biar tidak lulus!"
"Pilih mana mengerjakan atau tidak lulus?"
"Iya iya pak saya kerjakan dengan sebaik-baiknya hingga bapak bungkam" jawab Eliza kesal.
Bukan nya di sekolah dan di rumah dia harus sabar menghadapi guru killer nya itu. "Kalau bukan suami dan nggak cinta mungkin sudah El tendangan sampai ke kutub Utara biar tambah beku terus temannya pinguin dan beruang hhhhh" batin Eliza
Arsen melihat Eliza menulis dengan kesusahan dan yang membuat kepo sekaligus khawatir adalah jari Eliza yang terbungkus dengan hansaplast.
"Jari kamu kenapa?" tanya Arsen memegang jari Eliza yang terluka.
"Kepotong sedikit" jawab Eliza sambil membaca buku fisikanya.
"Ini harus segera di obati!" ucap Arsen dan membuka hansaplast
"Bukannya tadi sudah di obati mama" batin Eliza dan membiarkan Arsen sibuk berkutat dengan jari nya itu.
Eliza merasa ada angin yang menerpa wajah nya dan ternyata itu perbuatan Arsen yang sedang meniup luka di jari Eliza, Eliza menatap suaminya yang sedikit perhatian dan dengan bersamaan Arsen juga menatap Eliza. Membuat mata mereka bertemu "Ini jantung kok lari maraton? Aa El ingin pingsan?" batin Eliza berteriak. Mereka mengalami desiran aneh di dalam hatinya dan Arsen tak kalah dag dig dug, hingga pada akhirnya mereka sadar.
"Ini udah sembuh" ucap Arsen dan segera pergi ke kasur empuknya. Arsen juga tidak sadar dengan apa yang barusan lakukan kenapa dia menjadi perhatian dengan istri kecilnya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Pangeran Impian
RomanceKehidupan seorang Eliza Syakira Maharani awalnya baik baik saja, hidup bergelimang harta dan serba ada. Hingga suatu hari tragedi pembunuhan itu terjadi. Menewaskan kedua orang tuanya. Mulai saat itulah kehidupan Eliza berubah, dia tidak memiliki si...