38. Keajaiban.

3.4K 227 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

"Kini terbukti bahwa keajaiban Tuhan itu memang lah nyata adanya"

~API~
-
-
-

Air mata Arsen semakin deras saja menyadari bahwa istrinya itu tidak akan bisa hidup kembali. Arsen menggenggam jemari Eliza kuat, berharap bahwa keajaiban itu ada.

Seluruh pasang mata menatap Arsen iba. Sungguh memilukan sekali hati ini melihat Arsen seperti itu. Hingga tak di sangka Arsen merasakan ada pergerakan di genggaman nya. Arsen berusaha menyadarkan diri, namun suara monitor detak jantung yang kembali menyala memperlihatkan garis yang mulai naik turun, membuat pria itu terdiam sesaat.

Apa ini nyata? Apa keajaiban itu memanglah ada? Ya ke ajaiban itu memanglah nyata adanya. Bahkan sang dokter juga tidak menyangka ke jadian ini akan terjadi. Dokter pun segera memeriksa dan ya, detak jantung itu telah berdetak lagi.

"Masyaallah saya sebagai dokter tidak menyangka hal ini terjadi. Jantung pasien kembali berdetak lagi. Dan kini pasien sedang mengalami koma" ucap Sang dokter haru.

Apa ini yang namanya ketulusan cinta. Ketulusan cinta Arsen membuat Eliza kembali, kini kekuatan cinta dan kuasa Allah tidak perlu di ragukan lagi. Semua orang yang ada di sini di buat menteskan air mata, bahkan umi Inah sampai bersimpuh di lantai. Berterima kasih kepada sang pencipta karena telah memberikan kesempatan untuk Eliza hidup di dunia.

Jihan langsung saja memeluk sang putra menyalurkan rasa bahagia. "Ma Eliza masih hidup kan iya kan." gumamnya.

"Iya sayang Eliza masih hidup. Sudah jangan seperti ini." balas Jihan.

Pria itu segera melepaskan pelukannya ke pada sang Mama. Menatap wajah sang istri yang kini tidak terlalu pucat seperti tadi. Tangannya terulur untuk mengusap puncak kepala sang istri yang tertupi oleh Khimar yang panjang.

Ia menciumi setiap jengkal wajah sang istri tak menghiraukan jika ada orang lain di sini, ia hanya ingin menyalurkan rasa syukur dan bahagia. Walaupun setengah hatinya merasakan sakit karena kehilangan sang buah hati. Namun setidaknya ia masih memiliki sang bidadari yang memiliki hati selembut salju, bagaimana tidak Eliza rela bertaruh nyawa demi seorang wanita yang hampir saja merusak rumah tangga nya.

"Terimakasih telah bertahan, saya tidak tahu jika saya benar benar kehilangan kamu. Terimakasih sayang."

Namun tanpa sadar ada orang lain yang berlari keluar dari ruangan, untuk menahan Isak. Dia Azam, ya Azam. Jangan tanyakan kenapa ia menangis, karena ia merasa terlalu lemah untuk menjadi seorang kakak yang melindungi adiknya. Namun selain itu sangat  bersyukur karena ia masih di berikan kesempatan untuk melihat senyum, tawa sang adik angkat yang sudah lama mengisi relung hati nya.

Dan saat inilah waktu yang tepat untuk ia segera beranjak dari rasa yang seharusnya memang tidak hadir. Padahal sebelumnya sebelum nya ia juga pernah bertekad akan melupakan Eliza, namun apalah daya rasa itu semakin mengakar dan mengelilitnya. Tapi setelah kejadian tadi ia sadar bahwa Arsen adalah pria yang tepat untuk menjaga sang adik. Lihatlah bagaimana pria itu menangis, dan berkeyakinan kuat bahwa Eliza masih hidup.

Pria itu mulai menengadah kan kedua telapak tangannya. Berterima kasih kepada sang maha Esa karena telah mengenalkannya cinta. Dan telah menyadarkan nya dari cinta yang tak seharusnya.

Assalamu'alaikum Pangeran Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang