19. Akankah dia cinta?

1.6K 179 1
                                    


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

"Perasaan andalah sebuah rahasia, tidak ada yang tahu kecuali diri sendiri dan Allah SWT. Biarkan rasa itu tersimpan rapi meski tidak ada yang mengetahuinya."

~API~

Rasa adalah sebuah pertanyaan yang tak pernah terjawab di benak Eliza. Ia masih bertanya-tanya akankah dia cinta? Akankah rasa ini terbalas kan. Memang berbicara soal rasa dan cinta memang tidak ada habisnya. Kadang cinta bisa membuat kita bahagia atau bahkan membuat kita terluka. Cinta memang begitu rumit tapi cinta adalah fitrah paling indah. Dan pertanyaan nya adalah apakah ia bisa merasakan nya? Merasakan indahnya fitrah cinta.

"El udah malem loh kamu tidak tidur?" bariton seseorang membuyarkan lamunan Eliza.

"Em e iya sebentar!" segera ia membereskan buku-bukunya miliknya dan setelah semua nya selesai ia mulai beranjak mendekati ranjang tapi ia masih berfikir ulang. Apakah malam ini ia tidur satu ranjang dengan Arsen.

"Kenapa diam?"

"Tidak!"

Eliza berjalan mendekati ranjang mengambil sebuah bantal ia sudah memutuskan untuk tidur di sofa saja.

"Kamu kenapa tidur di sofa?" tanya Arsen kebingungan. Arsen mulai mendekati istrinya itu.

"Kamu tidak mau tidur bareng saya?" tanyanya dengan mengedipkan sebelah matanya.

Eliza diam merunduk. Entah kenapa wajahnya tiba-tiba memanas. Eliza menggosok-gosok pipinya agar rasa panas itu segera menghilang.

"Kamu lucu" ucap Arsen tertawa

"Apanya yang lucu?" tanya Eliza dengan masih menunduk.

"Itu pipi kamu merah!"  balas Arsen membuat Eliza malu. Mau di taruh mana nih muka ya Allah.

"Apa kamu lupa surat perjanjian itu sudah saya robek dan saya  akan belajar mencintai mu. Apa perlu saya buktikan bahwa saya benar benar ingin belajar mencintai kamu.." ucapnya dengan mendongakkan wajahnya istrinya itu agar menghadap wajah nya.

"Percayalah Eliza aku akan berusaha untuk mencintai mu, mencintaimu karena Allah. Maaf jika sikap saya selama ini selalu menyakiti mu." ucapnya dengan membelai pipi Eliza lembut.

"I _ya El per_caya kok!" jawab Eliza terbata karena saking gugupnya. Wajah Eliza dan Arsen sangat dekat bahkan Eliza bisa merasakan hangatnya deru nafas suaminya.

"Ya Allah jantung El kenapa nih?" batin Eliza menggerutu.

"Muka kamu merah tuh udah kayak kepiting rebus!" goda Arsen. Membuat Eliza menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. Lantas  itu membuat Arsen tak bisa menghentikan tawanya.

Tok_tok

Suara ketukan pintu membuat mereka berdua mengerutkan keningnya siapa yang malam-malam begini datang ke kamarnya. Lantas Arsen mulai beranjak untuk membuka kan pintu berwarna coklat tua itu.

"Aduh." ringis Arsen ketika keningnya merasakan sakit karena tiba-tiba ada tangan yang mengetuk keningnya seolah seperti pintu.

"Eh maaf, mama nggak sengaja." maaf Jihan menyadari kesalahannya.

Assalamu'alaikum Pangeran Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang