26. Hidup Kembali?

1.6K 161 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

"Jujur saja jika memang tidak mencintai ku, dari pada kamu terus berbohong dan berkata bahwa kamu mencintaiku itu membuat ku terlalu berharap lebih kepada mu"

~Eliza Syakira Maharani~

-
-
-

Eliza diam tak bersuara tubuhnya ia sandarkan di sebuah kursi panjang yang ada di pusat perbelanjaan. Ia masih tak percaya dengan semua yang terjadi ini memanglah nyata. Kenyataan yang sangat menyakitkan.

Ia memandangi pria di samping nya dengan tatapan sendu. Hatinya seakan terkoyak mengingat ucapan pria ini kepada perempuan lain. Ditambah lagi sebuah lagu milik Anang Hermansyah separuh jiwaku pergi seakan mewakili perasaannya.

Separuh Jiwaku Pergi, Separuh Jiwaku Pergi
Memang indah semua, Tapi berakhir luka
Kau main hati dengan sadarmu, Kau tinggal aku

Benar ku mencintaimu Tapi tak begini
Kau khianati hati ini Kau curangi aku

Benar ku mencintaimu,Tapi tak begini
Kau khianati hati ini kau curangi aku

Kau bilang tak pernah bahagia Selama dengan aku
Itu ucap bibirmu Kau dustakan semua
Yang kita bina Kau hancurkan semua

Benar 'ku mencintaimu Tapi tak begini
Kau khianati hati ini kau curangi aku.

"Mas kita pulang saja!" ajak Eliza mulai berdiri.

"Tapi kan-"

"Eliza ingin pulang saja" ucap Eliza lirih. Terdengar helaan nafas dari pria yang menyandang status suaminya itu, kemudian berdiri. Hingga ia merasakan ada tangan lain yang menggenggam tangannya kuat.

"Baiklah tuan putri pangeran mu ini akan mengantarmu kemana saja" bisik Arsen di telinga Eliza. Dan kemudian mereka melangkah bersama keluar dari pusat perbelanjaan ini.

"Jujur saja jika memang tidak mencintai ku, dari pada kamu terus berbohong dan berkata bahwa kamu mencintaiku itu membuat ku terlalu berharap lebih kepada mu"

Saat langkah kaki mereka sudah mendekati parkiran mobil, deringan ponsel milik Arsen membuat mereka mengehentikan langkah nya sejenak. Eliza diam membiarkan suaminya menjawab telpon Siska sekertaris Arsen. Hatinya merasa sakit karena Arsen tidak bisa mengantar nya pulang, dengan alasan pekerjaan kantor.

"Yaudah mas ke kantor sana!" ucap Eliza lembut dengan memaksa tersenyum.

"Kamu hati-hati ya, Mas pergi Assalamualaikum." balas Arsen mengusap kepala Eliza yang tertutupi Khimar dengan lembut.

"Waalaikumsalam" jawabannya kemudian tubuh suaminya menghilang dari penglihatan.

Eliza mendongak kan kepalanya menatap langit yang begitu cerah siang ini. Rencana untuk menghabiskan waktu bersama gagal total. Tak terasa air mata jatuh begitu saja, tapi bukan karena ia gagal menghabiskan waktu bersama sang suami namun karena hatinya yang masih tak yakin jika suaminya mengkhianati cinta nya.

"Eliza?"

Hingga suara lembut seseorang menyadarkan dirinya, ia menoleh kan kepalanya terlihat ada seorang wanita yang sudah tidak asing menurut nya. Namun siapa? Kenapa ingatannya menjadi buruk seperti ini. Ia masih berusaha mengingat ingat dan ya, wanita ini adalah Hanum seseorang yang pernah ia tolong.

Assalamu'alaikum Pangeran Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang