9. Sabar El!

2.1K 199 2
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

"mungkin sekarang kamu memang belum mencintaiku tapi aku berjanji besok atau nanti kamu akan benar mencintai ku, aku akan sabar menunggu hari itu, karena takdir ku bersamamu"

~Eliza Syakira Maharani~

Kini sekarang Eliza sedang berdiri di depan kediaman Keenadra, hatinya berdecak kagum ternyata memang benar kata teman-teman di sekolahnya, kalau guru killer seperti Arsen adalah orang tajir melintir.

Tapi Eliza tidak berharap itu, ia tak peduli dengan Arsen yang kaya raya, toh jika orang kaya tapi tidak Sholeh juga percuma, Eliza menikah untuk mendapatkan imam yang membimbingnya ke surga Allah, bukan semata mengejar harta.

"Kenapa bengong ayo masuk!" Ucap Arsen karena Eliza tetap diam mematung.

"Hmm" Eliza belum juga sadar dan itu membuat Arsen geram

"Begini jadinya kalau menikah dengan bocah" batin Arsen.

Karena sudah jengah dengan tingkah Eliza, Arsen menarik Eliza dan membawanya ke dalam rumah megah miliknya.

"Assalamualaikum" ucap Arsen memasuki rumah, dan Eliza juga belum sadar dan masih bergelut dengan pikirannya.

"Wa'alaikumsallam" jawab wanita paruh baya namun masih terlihat cantik dengan rambut lurus nya yang tergerai dia Jihan mama Arsen. Walaupun Jihan memang bukan beragama Islam dia selalu menjawab salam jika ada yang mengucapkan salam, karena dia menghormati seseorang yang berbeda keyakinan walaupun itu adalah putranya sendiri.

"Eh menantu mama yang imut ini udah dateng" ucap Jihan dengan menoel-noel pipi chabi Eliza.

Hingga Eliza sadar dan sudah ada mama mertuanya yang sibuk menoel-nole pipinya, kenapa dia bisa tidak sadar dan sekarang sudah berada di dalam rumah megah ini? Pikirnya.

"Ini yang anaknya Saya atau bocah ini" batin Arsen tak suka, karena mamanya bukan menyambut dirinya tapi malah menantu kecilnya ini. Dasar Arsen tukang cemburu!

"Ma?" panggil Arsen karena mamanya masih sibuk berbincang-bincang dengan menantu barunya, seperti tidak pernah punya menantu aja eh memang baru punya menantu kan dia anak sulung keluarga Keenadra.

"Apa cemburu?" tanya Jihan, dia sudah hapal dengan sifat Arsen yang mudah cemburu seperti sekarang ini.

"El kamu itu harus sabar ngadepi tuh anak yang suka cemburu gak ketulung" ucap Jihan memojokkan Arsen.

Sebenernya Eliza ingin tertawa terbahak-bahak sekarang, karena ternyata Arsen yang terkenal galak itu mudah sekali cemburu apalagi dengan mamanya. Namun Eliza harus menjaga image nya di depan mertua kan tidak sopan menertawakan suami sendiri. Hingga Eliza yang menampilkan senyum tipis nya itu .

"Apaan sih ma?" bantah Arsen dan segera menyeret tubuh Eliza untuk mengikuti nya, ia tak mau jika Eliza harus berbicara dengan mamanya yang persis Ember bocor. Astaghfirullah tidak boleh mengatakan orang tua ember bocah dosa!.

"Ini kamar saya silakan letakan barang kamu!"

"Dan satu lagi kamu jangan sok baik di hadapan mama saya!" ucap Arsen dengan nada tak biasa.

Assalamu'alaikum Pangeran Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang