بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
"Terimakasih, ini adalah hadiah terindah yang tak mungkin bisa aku lupakan dengan mudah."
~Eliza Syakira Maharani~
-
-Dua bulan kemudian.
Nging
Suara dengungan dari mikrofon itu membuat para siswa dan siswi getar getir. Bagaimana tidak Pak kepala sekolah sedang berdiri dengan gagah di atas panggung. Yah, hari ini adalah hari pelepasan bagi siswa kelas XII tahun ini. Hari dimana mereka semua akan menempuh kehidupan baru, banyak siswa yang meneteskan mata karena terpisah dengan para sahabatnya. Perpisahan memang Menyakitkan namun perpisahan juga adalah bentuk kita saling mencintai, karena tanpa adanya perpisahan maka juga tidak ada pertemuan.
Pak Kepala Herman selaku kepala sekolah itu akan memberi tahu siapakah siswa terbaik tahun ini.
"Siswa terbaik tahun ini adalah...." ucap Pak Herman membuat para siswa dag-dig-dug.
Terutama Eliza, ia menggigit kuku jarinya, terlihat pelipisnya yang mulai mengeluarkan keringat. Sembari matanya mengelilingi sekitar ia tak menemukan kebenaran suaminya di sini. Seharusnya kan ada apalagi Arsen salah satu guru di sini.
"Eliza Syakira Maharani." ucap Pak Herman lantang. Membuat semua orang bertepuk tangan.
Namun Eliza masih belum sadar, jika dirinya adalah siswi terbaik tahun ini dengan nilai tertinggi. Laila dan Zahra menggoyangkan tubuh sang sahabat yang masih diam.
"Hey Eliza" ucap mereka berdua menyadarkan.
"Eh _ iya ada apa?"
"Mari Eliza silahkan naik ke atas panggung!" seru Pak Herman di atas panggung dengan senyum sumringah. Ia bangga kepada anak murid nya yang satu ini.
"Eh saya pak?" ucap Eliza seperti orang bodoh, membuat Zahra menggerutu kesal.
Eliza menaiki panggung dengan hati-hati, karena ia sedang memakai high heels dan baju kebaya islami yang membuat ia sedikit kesusahan. Melihat itu membuat panitia acara membantu memengang tangan Eliza agar tidak terjatuh.
Eliza menampilkan senyuman dan berterima kasih kepada Sinta adik kelas nya yang membantu nya menaiki panggung.
"Ini lah Eliza Syakira Maharani siswa terbaik tahun ini dengan nilai tertinggi nya." ucap Pak Herman bangga dengan menyodorkan sertifikat kepada Eliza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Pangeran Impian
RomanceKehidupan seorang Eliza Syakira Maharani awalnya baik baik saja, hidup bergelimang harta dan serba ada. Hingga suatu hari tragedi pembunuhan itu terjadi. Menewaskan kedua orang tuanya. Mulai saat itulah kehidupan Eliza berubah, dia tidak memiliki si...