06. Jangan Pernah Sakitin Alesha!

6.8K 299 4
                                    

Seharusnya seseorang tahu bahwa dirinya sudah tidak bisa memasuki ruang lingkup bahagia dari bagaian masa lalunya yang sudah bangkit.

Pagi hari sudah datang dan Alesha tentu sudah siap dengan seragamnya, kembali gadis 17 tahun itu menghela napas saat melihat Alevan masih sibuk dengan mimpinya.

"Ale! Ayo bangun atau aku tinggal!" ujar Alesha sambil menari tangan Alevan agar dia mau bangun.

"Iya Echaaa, aku bangun," balas Alevan namun bukannya bangun dia malah menarik pinggang Alesha lalu memeluknya dengan erat.

"Eh, Ale? Mandi bukan baik tidur kamu," ujar Alesha menepuk pipi Alevan.

Dengan berat hati Alevan pun melepas pelukannya, padahal dia begitu nyaman jika memeluk Alesha. Jangan tanyakan lagi bagaimana perasaan Alesha, jantungnya berdebar sangat cepat mendapat perilaku seperti itu dari Alevan.

***

Saat Alevan dan Alesha sampai di SMA Garuda, Alesha meminta izin pada Alevan untuk ketoilet sebentar namun tanpa gadis itu sadari kalau Alevan mengikutinya secara diam-diam.

Saat Alesha keluar dari toilet dia dicegat oleh seorang gadis berambut cokelat terang, polesan make up tebal dan baju seragam ketat hingga menampilkan lekuk tubuhnya.

"Kenapa, ya?" tanya Alesha dengan menatap gadis itu bingung.

"Lu ngapain deket-deket sama Bubu Alevan?" tanya gadis itu nyolot.

"Hah?"

Belum sempat gadis itu menjawab Alevan datang dan tersenyum pada Alesha.

"Yuk, Cha?" ajak Alevan sambil merangkul pundak Alesha

"Bubuuuu..." pekik gadis itu sambil menghentakkan kakinya.

"Kenapa, ya m, Ziv?" tanya Alevan dingin dan menatapnya datar.

"Kamu ngapain sih pake rangkul-rangkulan segela sama dia?" tanya gadis itu tidak terima.

"Zivanya, tuh muka jangan nyolot bisa gak? Dan satu lagi, lu jangan pernah sakitin Alesha!" tegas Alevan.

"Ihiii Bubu, aku itu pacar kamu dan aku gak suka kamu rangkul cewek lain selain aku!" balas Ziva.

"Oh iya, dan satu lagi. Mulai sekarang kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi!" tegas Alevan menatap Ziva datar.

"Hah?! Maksud kamu kita putus? Bubu aku itu sayang banget sama kamu," ujar Ziva sambil memasang ekspresi memelas tapi itu tidak berpengaruh pada Alevan.

"Gue gak suka sama cewek yang berani nyakitin milik gue, apalagi Alesha dia itu orang paling berharga buat gue, Ziv." jelas Alevan sambil mendekatkan badan Alesha padanya.

"Ihii kamu tuh—"

"Udah, ya, gue mau ke kelas dan kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi!" kata Alevan lalu mengajak Alesha pergi.

***


Saat mereka sudah sampai dikelas memang Alevan dan Alesha duduk sebangku dan teman-temannya menanggapi dengan biasa saja.

My Perfect Husband (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang