28. Go and Disappear

4.4K 215 3
                                    

Sakit adalah seseuatu yang mutlak ketika seseorang bernapas untuk memberitahu bahwa kita masih ada di Bumi.

Aldiro, Angga dan Abian sekarang tengah ada dirumah Alevan karena mereka tahu Alevan sedang butuh bantuan mereka sebagai sahabatnya.

"Van...lo jangan galau dulu gue yakin kalo Alesha gak bakal betah jauh dari elu" kata Angga menepuk bahu Alevan dan menatapnya lekat.

"Lagian 'kan si Alesha itu udah terlalu cinta sama lu, gue yakin dia gak bakal betah jauh-jauh dari elu" kata Abian.

Alevan diam tidak menggubris semua ucapan Abian dan Angga dia hanya berpikir dimana Alesha sekarang dan apakah keadaannya baik-baik saja.

"Gue cuman takut kalo Echa diapa-apain sama orang dan gue gak bisa nolongin dia" kata Alevan sambil mengacak rambutnya frustasi.

Aldiro yang sedang asik bermain ponsel tiba-tiba membulatkan kedua matanya saat melihat kiriman pesan dari Laura kemarin, dia lupa pegang hp karena kemarin sibuk dengan apapun itu tidak penting untuk dikasih tahu.

"Van!...Alesha!" kata Aldiro yang membuat Alevan, Angga dan Abian menoleh kearahnya.

"Lo tahu Echa dimana?" tanya Alevan menatap Aldiro lekat.

Aldiro mengangguk dan itu membuat Alevan sedikit lega dan semangat buat cari keberadaan istrinya itu. "Dimana? Dia ada dirumah Laura?"

Aldiro menggelengkan kepala yang membuat kening Alevan, Angga dan Abian berkerut tidak paham.

"Alesha. Dia....dia ada...." kata Aldiro menggantung.

"Dimana Al? Lo jangan buat gue penasaran deh!" kesal Alevan karena Aldiro menggantungkan ucapannya.

"Dia....dia ada di....di Jerman Van" jawab Aldiro sambil menundukkan kepalanya.

Deg...

"Jerman?! Lo jangan bercanda Al!" kata Angga dan Abian kompak.

"Gue gak bercanda. Nih lo berdua liat aja sendiri Laura bilang ke gue katanya dia, Alesha, Jingga sama Riani bakal di Jerman beberapa hari" kata Aldiro tidak terima.

Alevan terduduk lemas karena mendengar ucapan Aldiro tadi apakah dia harus ke Jerman buat ketemu sama Alesha? Tapi Alevan sudah tahu kalau Alesha tidak akan mau bertemu dengannya.

***

Jerman 07:00

Alesha dan teman-temannya sudah sampai di Jerman saat mereka keluar bandara mereka menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan senyum terlukis dibibir mereka kecuali Alesha.

"JERMAN I'M COMING" teriak Riani dan Laura sambil meregangkan kedua tangannya.

Sementara Jingga hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah dua sahabatnya itu yang seperti tidak pernah ke luar negeri saja, kemudian Jingga menoleh kearah Alesha yang terlihat murung.

"Sha? Lo kenapa?" tanya Jingga menatap Alesha dan mengelus pundak kanan gadis itu.

Alesha hanya menggeleng samar kemudian menatap kedepan. "Gue cuman mikir apa keputusan yang gue ambil ini bener apa enggak"

My Perfect Husband (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang