Menerima hal yang tak pernah terduga ternyata tidak selamanya buruk, terkadang itu membuat kehangatan yang tak pernah terpikir sebelumnya
Seorang gadis cantik, imut dan putih sedang bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Baginya hari libur itu membosankan karena tidak ada yang menemani, keluarganya selalu sibuk jadi dia merasa kesepian.
Saat sudah sampai dia kembali berjalan menuju ruang kelasnya dan secara tiba-tiba ada yang merangkulnya dari belakang.
"Hai Echa."
Gadis itupun menoleh dan melihat seorang pria yang lebih tinggi darinya dan dia tersenyum.
"Hai Alevan," balas gadis itu disertai senyum manisnya.
"Mau ke kelas?" tanya cowok beranama Alevan itu yang dibalas anggukan Alesha. "Yaudah yuk kita bareng," ujar Alevan kemudian mereka berdua pergi ke kelas bersama.
Saat mereka berjalan Alevan tidak pernah melepas rangkulannya dari pundak gadis yang bernama Alesha itu.
"Eh, Cha nanti ke kantin tungguin, ya. Jangan kaya kemarin main ninggalin aku aja." pesan Alevan sambil mengerucutkan bibirnya yang membuat Alesha gemas.
"Iya, Le, janji gak bakal ninggalin Alevan lagi deh hehe..." balas Alesha sambil mencubit pipi Alevan karena gemas.
Jika kalian berpikir Alesha dan Alevan pacaran. Maka itu sangat salah besar mereka hanya sahabat tapi kebanyakan siswa dan siswi SMA Garuda tempat keduanya bersekolah dan jangan berpikir kalau mereka pacaran atau adik kakak karena nama mereka yang hampir sama, mereka hanya sekedar sahabat semata.
Sampai kelas Alesha langsung duduk dibangkunya dan juga Alevan, mereka berdua duduk sebangku sampai di juluki prangko oleh satu sekolah bahkan guru.
"Alesha," panggil Riani pada Alesha yang sedang mempersiapkan bukunya.
"Kenapa?"
"Lu...udah belum PR dari Bu Sari?" tanya Riani.
"Udah. Kenapa? Pasti lu belum, ya, Ri?" tebak Alesha.
Riani hanya cengegesan dan mengangguk, Alesha tidak heran karena memang Riani sering sekali tidak mengerjakan PR begitu juga dengan Laura dan Jingga dan mereka sering menyontek ke Alesha.
"Eh, gue juga lihat dong, Sha," ujar Laura langsung ikut menyontek bersama Riani.
"Gue juga," sahut Jingga langsung bergabung.
Dan mereka langsung dengan cepat menyalin PR karena mereka tidak mau kena omel plus ceramah Bu Sari yang panjangnya minta ampun.
"Makanya belajar dong, masa mau nyontek PR orang mulu," celetuk Alevan sambil memainkan ponselnya.
"Yeuuu...berisik lu! Suka-suka gue kale mau nyontek apa enggak" ketus Riani melirik Alevan sinis.
Alevan hanya menghela napasnya gusar. "Echa, kok kamu tahan sih temenan sama mereka?" tanya Alevan dengan alis terangkat sebelah.
"Hahaha... kamu itu, Le,ya aku juga gak tahu kenapa aku bisa betah temenan sama mereka," jawab Alesha dengan senyum manis andalannya.
Laura, Riani, dan Jingga hanya geleng-geleng kepala dan lanjut menyalin tugas karena mereka sudah tahu kalau berdebat dengan seorang Alevan Ardian Wardhana tidak akan ada ujungnya.
"Eh, Van. Gue pengen tanya dong sama lu," cetus teman Alevan yang duduk di meja sampingnya, Aldiro Riano.
"Paan?" tanya Alevan yang sedang memainkan ponsel miliknya.
"Lu sebenernya suka gak, sih sama si Alesha? Gue perhatiin lu tuh deket banget sama tuh cewek," tanya Aldiro membuat Alevan menatapnya.
"Gue sama Echa cuma temen doang, kalo lu suka sama Echa ya udah deketin aja," jawab Alevan dengan enteng.
"Ya kali gue suka sama cewek kek Alesha, Van, ogah gue," celetuk Aldiro.
Alevan hanya geleng-geleng kepala dan kembali memainkan handphonenya dan dia mendapatkan pesan WhatsApp dari papahnya.
Papa
OnlineKamu habis pulang sekolah langsung ke kafe Manners sekalian ajak Alesha. Papa tunggu
Read"Echa, Papa aku minta kita ke kafe Manners habis pulang sekolah," ujar Alevan pada Alesha yang sedang sibuk pada ponselnya.
Alesha hanya mengantuk dan kembali memainkan handphonenya mengecek Instagramnya.
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Alevan dan Alesha sudah ada dikoridor sekolah sampai ada yang memanggil nama Alevan.
"Alevannnn...." teriak gadis yang membuat mood Alevan seketika rusak.
Alevan yang sudah mengenal suara itu langsung menarik tangan Alesha dan pergi keparkiran.
"Cha, mang jajang belum jemputkan? Kamu bareng aku aja" putus Alevan langsung menarik pergelangan tangan Alesha.
Memang sudah biasa kalau Alesha pulang bareng Alevan, dengan cepat Alevan membuka pintu depan dan menyuruh Alesha untuk masuk.
"Ale, kayanya tadi Ziva manggil kamu deh?" tanya Alesha mengernyitkan keningnya.
"Gak penting, Cha, gak mood juga pengen tanggepin omongannya yang gak penting banget" jawab Alevan malas.
Alesha hanya mengangguk dan fokus kejalan sambil menyenderkan kepalanya keluar jendela mobil.
Hay guys welcome back to my new story, part satu sudah siap, semogga kalian suka dan jangan lupa vote dan komen dan juga jangan lupa follow akun wattpad aku @larasallencia dan juga akun instagram aku @larasallencia0422.
Warning!!!
Typo bertebaran dimana-manaSampai bertemu dipart 02
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband (SELESAI)
Teen FictionBELUM DI REVISI GAK TAU MAU KAPAN TUGAS NGELUNJAK SELESAI 1 DATENG ROMBONGAN😭 Start : 31 Mei 2020 Finish : 5 September 2020 Perjodohan? Kata yang sangat di benci oleh banyak orang, tapi itu yang terjadi pada gadis bernama Alesha. Dia harus mengiy...